Dari waktu ke waktu permasalahan degradasi alam semakin menjadi topik utama media massa. Bahkan hampir setiap kegiatan formal maupun sosial oleh instansi pemerintah maupun badan usaha menempatkan kegiatan peduli lingkungan banyak mendapat apresiasi. Seakan pelan namun pasti kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan semakin meningkat.
Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan bukan menjadi akhir untuk punggawa-punggawa konservasi. Kondisi tersebut justru menjadi pemacu semangat untuk terus menyampaikan misi konservasi. Hal itu pula yang dilakukan oleh seluruh jajaran Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi. Bersama dengan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) staf di Seksi Konservasi Wilayah (SKW) V Banyuwangi berkesempatan berdialog dengan pendengar setia FM 96.4 Mandala Banyuwangi pada 19 November 2014, kemarin.
Topik yang diangkat pada kesempatan ini adalah pendidikan konservasi penyu kepada masyarakat Banyuwangi. Untuk diketahui bahwa beberapa pantai seperti Pantai Boom dan Pantai Pakisrejo yang terhampar di selat Bali menjadi pendaratan beberapa penyu untuk bertelur. Hingga saat ini dapat terdeteksi 4 jenis penyu yang mendarat pada pantai-pantai tersebut.
Sebagai narasumber pada kesempatan tersebut dialog dengan pendengar melalui pesan singkat atau SMS ke stasiun radio. Setiap SMS berupa pertanyaan yang masuk dapat dijawab oleh narasumber yang berkompeten. Narasumber yang hadir pada topik ini adalah Adnan Aribowo, S.Sos, M.Si(Han) dan Purwanto mewakili staf SKW V Banyuwangi sedang BSTF diwakili oleh Ir. Kuswaya dan Sdr. Wiwied.
Pertanyaan selama talk show rata-rata berkisar pada pemahaman penyu terkait siklus hidup, pemeliharaan, bahkan perdagangannya. Secara umum respon masyarakat Banyuwangi cukup bagus terhadap konservasi penyu dan mendukung kelestariannya agar dapat diwariskan ke anak cucunya kelak. (Adnan Aribowo, S.Sos, M.Si(Han), Polisi Kehutanan pada SKW V Banyuwangi)