Kabut basah masih menempel di pucuk-pucuk daun saat langkah-langkah tegas para penjaga hutan membelah semak dan lereng terjal. Kali ini, bukan hanya tim dari Seksi dan Bidang wilayah terdekat. Namun juga Polisi Kehutanan dari Kantor Balai Besar KSDA Jawa Timur di Sidoarjo, yang biasanya bertugas di balik meja dan dokumen administrasi, turut memilih memanggil nurani dan menyatu dengan rimba.
Empat hari penuh, 15 hingga 18 Juli 2025, dua tim Smart Patrol gabungan menyusuri Cagar Alam Gunung Picis. Mereka menelusuri jalur-jalur sunyi yang tertutup lumut, menjelajahi 13 petak grid pengelolaan yang tersebar di titik-titik curam, pada rentang koordinat yang hanya bisa dicapai dengan tekad dan keyakinan. Mereka tak hanya mencatat, namun mereka menyatu dengan denyut alam.
Hutan menyambut dengan bisu, tapi tidak kosong. Dari balik pepohonan besar seperti Pasang (Lithocarpus elegans) dan Nyampuh (Pygeum parviflorum), mereka menemukan jejak kehidupan berupa jejak Landak Jawa (Hystrix javanica) di batang-batang pohon tua. Juga tanda kaki Kijang (Muntiacus muntjak) di tanah yang masih basah, dan di langit, Elang Hitam (Ictinaetus malayensis) melayang bagai penjaga wilayah.
Dan di antara langkah-langkah itu, ada sepatu seorang Polhut dari kantor balai, yang biasanya berjibaku dengan laporan, kini berkeringat di terjalnya medan Picis. Ia tidak datang untuk berfoto atau simbolik. Ia datang karena panggilan, panggilan dari rimba yang kian bisu, dari satwa yang kian sedikit bersuara.
Patroli ini tidak hanya mendata keanekaragaman hayati luar biasa, dari Anggrek Tanah (Spathoglottis plicata) dan Jamur Ganoderma, hingga Cakar Ayam (Selaginella) dan Kemadih (Piper aduncum). Tetapi juga memeriksa pal batas kawasan dan menyampaikan edukasi singkat kepada warga di tepian hutan.
Tidak ada gangguan yang ditemukan. Tapi bukan berarti aman selamanya. Gunung Picis menyimpan keindahan yang rapuh. Dan selama masih ada yang bersedia menapaki jejak sunyinya, harapan belum padam. (dna)
Sumber: Bidang KSDA Wilayah 1 Madiun – Balai Besar KSDA Jawa Timur