Sebanyak 60 orang mengikuti psikotes di Ruang Rapat Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur pada 28 November 2017. Mereka terdiri atas anggota Polisi Kehutanan dan Pejabat Eselon IV, III, serta II lingkup Balai Besar KSDA Jawa Timur. Kegiatan ini menjadi tahap awal sebelum peserta menjalani uji menembak sebagai syarat dalam mendapatkan izin memegang senjata api.
Kepala Balai Besar, Dr. Ir. Ayu Dewi Utari, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan psikotes sudah menjadi hal yang rutin setiap tahunnya. Untuk itu ia berharap peserta dapat melaluinya dengan baik, karena hasil tes akan menunjukkan emosi dan kesanggupan peserta terkait penggunaan senjata api.
Menurut Ayu, psikotes juga menjadi hal yang wajib bagi peserta yang akan naik jabatan ataupun mengikuti lelang jabatan Eselon IV hingga Eselon I.
Sementara itu Kompol. Mujib, Kasubag Psipol Biro SDM Polda Jatim, menjelaskan tujuan dari diadakannya psikotes terkait penggunaan senjata api. Ada 3 bagian besar yang diuji dalam psikotes kali ini, kecerdasan, kepribadian, dan sikap kerja. Namun, penekanannya lebih pada kepribadian, emosional contohnya.
Menurut Mujib, setiap kepribadian memiliki karekter yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan adanya faktor pencentus dan faktor penghambat yang berbeda pula. Faktor pencetus lebih dekat pada kehidupan sehari-hari pribadi tersebut. Sedangkan faktor penghambat akan diformulasikan dari hasil tes-tes yang dijalani setiap peserta.
“Dalam faktor penghambat ada kepercayaan diri, penyesuaian diri, stabilitas emosi, dan pengendalian diri. Setiap orang memiliki potensinya masing-masing.” Lanjutnya.
Untuk itu ia berharap setiap peserta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada sesuai dengan hati nurani masing-masing, karena hal itu akan menggambarkan keadaan peserta setahun ke depan.
Teks dan Foto
Agus Irwanto
agusirwanto@yahoo.com