Tim Bird Strike Balai Besar KSDA Jawa Timur bersama PT. Angkasa Pura I Bandara Juanda, ATGC. RC. Fakultas Biologi Universitas Airlangga, dan Otorita Bandara Juanda membahas finalisasi rekomendasi pengelolaan Bird Strike di Bandara Juanda. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 20 Desember 2023 di ruang rapat kantor BBKSDA Jawa Timur, Sidoarjo.
Menurut Nur Patria Kurniawan, Kepala BBKSDA Jatim, bahwa dengan berbagai metode yang diterapkan, diharapkan kejadian Bird Strike dapat diminimalisir.
“Harapan kami pada tahun 2024 semua pihak terkait dapat hadir, terlibat, dan berkomitmen dalam pengelolaan bird strike di Bandara Internasional Juanda Surabaya,” tambahnya.
Berdasarkan hasil evaluasi beberapa metode selama dua tahun terakhir, ada beberapa poin penting rekomendasi yang diberikan, salah satunya dengan mempertahankan teknik patroli dalam mengidentifikasi jumlah, jenis, dan zona burung. Teknik ini memudahkan pemetaan konsentrasi dan pergerakan burung sehingga dapat menentukan pembagian ruang-ruang yang menempatkan burung bukan sebagai pengganggu penerbangan.
Lalu, menerapkan teknik pemotongan rumput pada malam hari. Teknik ini berpengaruh cukup besar terhadap keberadaan dan konsentrasi burung di sekitar air side. Akan lebih baik lagi jika mesin mowler pemotongan rumput tersebut dilengkapi dengan penyedot, sehingga sisa potongan rumput dan sumber pakan dapat ikut terangkut.
Penggunaan satwa predator atau elang yang terlatih untuk memberikan shock terapi kepada burung air. Kehadiran individu elang dan kontak langsung antara satwa pemangsa dan burung air ini akan berdampak pada psikis burung air sehingga tidak merasa nyaman.
Selanjutnya pemasangan tali senar dan bendera berikut jaring jebak akan memudahkan penangkapan burung air yang berada di sekitar ponds / kolam. Hal ini sudah cukup efektif mengganggu kenyamanan burung di lokasi, namun dengan belum tertangkapnya individu burung, menyebabkan belum ada efek psikologis terhadap kawanan burung air.
Sebagai langkah tindak lanjut perlu membuat komitmen bersama dalam pengelolaan Bird Strike dengan stakeholder terkait. Yang dilanjutkan dengan melakukan brand marking pengelolaan Bird Strike di bandara yang memiliki karakteristik sama dengan Bandara Juanda Surabaya.
Terakhir, perlu dibuat konsep kajian jangka pendek dan jangka panjang, termasuk rencana lokasi potensial pembuatan Artificial Wetland di dekat Bandara Juanda Surabaya.
Rekomendasi-rekomendasi diatas merupakan upaya optimalisasi implementasi Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2023 tentang Pengarusutamaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati Dalam Pembangunan Berkelanjutan. Dengan adanya rekomendasi ini, diharapkan satwa liar dapat berdampingan dengan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Juanda Surabaya. (Fajar Dwi Nur Aji)