Pemetaan dan Survei Terumbu Karang Di Cagar Alam Pulau Nusa Barong

Share

Pulau-pulau terluar Indonesia memiliki kekayaan alam dan potensi jasa lingkungan yang sangat potensial untuk pembangunan ekonomi. Peran yang lebih strategis lagi, pulau tersebut menjadi titik dasar kepulauan Indonesia dalam penetapan wilayah perairan Indonesia, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan landas kontinen. Cagar Alam Pulau Nusa Barong sesuai dengan undang-undang pengelolaan pulau terluar selalu rutin dilakukan pengecekan kondisi fisik dan ekologisnya.

1 Nopember 2015 yang lalu, Tim dari Badan Informasi Geospasial (BIG) Cibinong didampingi petugas Balai Besar KSDA Jawa Timur dan Dinas Perikanan Kabupaten Jember melakukan kegiatan “Pemetaan dan Survei Terumbu Karang” di Cagar Alam Pulau Nusa Barong selama 5 hari.

Tim yang terdiri dari 5 orang petugas BIG, 2 orang petugas BBKSDA Jatim, dan 1 orang petugas Dinas Perikanan Kabupaten Jember, yang selanjutnya dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok I bertugas melakukan pemetaan dan pengecekan fisik kawasan, sedangkan Kelompok II bertugas melakukan survey potensi Terumbu Karang.

Kelompok I, memulai kegiatan dari ujung timur kawasan bagian utara pulau (Ujung Kamal) secara bertahap menuju ke arah barat. Pengecekan fisik difokuskan pada perubahan kondisi tanah termasuk kelembaban. Kita ketahui bersama bahwa kawasan Nusa Barong didominasi oleh perbukitan karst (batu kapur) yang rawan sekali terhadap abrasi air laut.

Secara bertahap kelompok I menyusuri teluk demi teluk sampai akhirnya seluruh kawasan (sisi utara dan selatan) dilakukan pengecekan. Bukan tanpa tantangan kelompok I ini melakukan kegiatannya. Karena kondisi cuaca dan ombak kelompok ini harus menunda kegiatan dan beristirahat pada teluk-teluk yang cukup aman untuk bermalam.

Kelompok II, yang memiliki tugas melakukan survey terumbu karang lebih fokus pada teluk-teluk yang berada di sisi selatan seperti Teluk Kandangan, Teluk Tambak, Teluk Pasir Malang, Teluk Manis, sampai Bandealit. Secara umum menurut kelompok ini, kondisi terumbu karang di sekeliling di Cagar Alam Pulau Nusa Barong relatif tumbuh dengan baik. Khusus untuk teluk-teluk yang sering dikunjungi nelayan untuk berteduh apabila cuaca buruk terdapat beberapa kerusakan.

Adnan Aribowo, Polisi Kehutanan pada Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi