Tahun ini, tahun ketiga Balai Besar KSDA Jatim melakukan monitoring Kakatua kecil jambul kuning anak jenis abotti (Cacatua sulphurea abotti). Kegiatan yang dihelat 6-17 Oktober 2014 tersebut dilaksanakan di habitat terakhir burung ini di Pulau Jawa, yakni Kepulauan Masalembu tepatnya di Pulau Masakambing.
Tahun ini tim berangkat dengan jumlah anggota sebanyak 11 orang yang terdiri atas Polisi Kehutanan, Pengendali Ekosistem Hutan, Penyuluh Kehutanan, staf dan juga kader konservasi. Tim juga membekali diri dengan peralatan yang cukup untuk melakukan monitoring burung ini dengan beberapa peralatan, seperti GPS, binokuler, monokuler, dan kamera DSLR. Ini sangatlah penting guna memastikan posisi burung yang di alam bebas bersarang di pohon-pohon yang tinggi dengan aktivitas perpindahan yang cukup aktif.
Selama di Pulau Masakambing, tim dalam melaksanakan kegiatan dibagi dalam beberapa pos pengamatan yang letaknya telah di plot terlebih dahulu guna memperkecil kemungkinan penghitungan pada individu yang sama terulang. Pos-pos tersebut menyebar mulai hutan mangrove hingga kebun masyarakat, dimana banyak terdapat pohon Kelapa, Randu, dan Sukun.
Dari hasil monitoring kali ini, tim menyimpulkan jumlah burung Kakatua di Pulau Masakambing sebanyak 23 ekor, ini berarti naik 1 ekor di banding tahun 2013. Harapan tim, tahun depan jumlah burung Kakatua akan meningkat banyak karena diduga pada saat tim berada di Masakambing burung-burung ini sedang dalam masa breeding atau berkembang biak. (Agus Irwanto, anggota tim)