Dalam rangka merayakan Hari Konservasi Alam Nasional tahun 2023, BBKSDA Jawa Timur bersama PT. Pertamina Patra Niaga Bintumen Plant Gresik melaksanakan pelepasliaran 75 ekor Tukik Penyu Lekang di Pantai Galur Pakis, 29 Agustus 2023.
Tukik Penyu Lekang dilepas menjelang senja oleh tamu undangan dari instansi pemerintah daerah Tulungagung terkait, PT. Pertamina Patra Niaga Bintumen Plant Gresik, BBKSDA Jawa Timur serta warga Desa Jengglungharjo. Dalam kesempatan tersebut, Operation Head Bintumen Plant Gresik PT Pertamina Patra Niaga, DidhaPraja Sukmawan menyatakan komitmennya untuk membantu pelestarian Penyu di KEE Pantai Galur Pakis.
Desa Jengglungharjo Kecamatan Tanggunggunung, Kab. Tulungagung dikaruniai 4 pantai menawan yaitu pantai Ngalur, Pantai Sanggar, Pantai Patuk Gebang dan Pantai Jung Pakis. Keempat pantai itu membentuk rangkaian pantai eksotis yang disebut sebagai Pantai Galur Pakis, yang selama ini dikelola oleh Pokdarwis Sanggaria.
Pantai Ngalur dan Pantai Sanggar telah menjadi lokasi tujuan wisata. Sementara itu Pantai Patuk Gebang dan Pantai Jung Pakis, selain menawan juga masih perawan, 2 pantai inilah menjadi tempat bertelurnya satwa purba, Penyu.
Penyu yang mendarat dan bertelur di kedua pantai tersebut adalah jenis Penyu Lekang (Lepidochelys olivaceae) dan Penyu Hijau (Celonia mydas). Selama ini Pokdarwis Sanggaria berupaya menyelamatkan telur Penyu dari ancaman Biawak. Mereka memindahkan dan memagari sarang-sarang Penyu agar aman dari predator alaminya tersebut.
Guna mendukung upaya pelestarian Penyu serta melindungi habitat penelurannya, BBKSDA Jatim telah menginisiasi terbentuknya Kawasan Ekosistem Esensial Pantai Galur Pakis. KEE Pantai Galur Pakis telah disahkan melalui SK Gubernur Jawa Timur No.188/938/KPTS/013/2022.
Sebelum pelepasan tukik, dilaksanakan terlebih dahulu tradisi desa yaitu Grebeg Tumpeng yang dipimpin oleh kepala desa dan tokoh masyarakat setempat. Tradisi ini merupakan perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rasa syukur itu diwujudkan dengan membuat gunungan raksasa yang berisikan sayur dan buah-buahan hasil bumi. Tak perlu waktu lama, setelah doa dipanjatkan, tumpeng berisi sayuran dan buah-buahan telah habis diserbu warga Jengglungharjo dengan suka cita. (Siti Nurlaili)