Jawa Timur Punya Cagar Biosfer

Share
Usaha untuk tetap menjaga keanekaragaman hayati untuk kemanfaatan masyarakat sekitar memang selayaknya dipertahankan. Dua cagar biosfer Indonesia yakni Bromo-Tengger-Semeru-Arjuno di Jawa Timur dan Taka Bonerate-Kepulauan Selayar diakui sebagai anggota Man and the Biosphere Programme UNESCO pada 9 Juni 2015 yang lalu.
 
Masuknya cagar alam Bromo-Tengger-Semeru-Arjuno menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Jawa Timur. 
 
Dirilis laman resmi UNESCO, Selasa (09/06/2015) UNESCO telah menetapkan 20 situs baru dalam keanggotaan Man and the Biosphere Programme. Saat ini MAB UNESCO telah memiliki 631 anggota dari 119 negara, termasuk didalamnya kawasan Cagar Biosfer Bromo-Tengger-Semeru-Arjuno terdiri atas kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan kawasan Tahura Raden Soerjo. Memiliki 1,025 spesies flora, termasuk diantaranya 226 spesies anggrek dengan 260 spesies tanaman obat dan hias lainnya. Di kawasan cagar biosfer ini juga terdapat beberapa spesies mamalia yang masuk daftar merah (terancam punah) yang dikeluarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN). 
 
Selain itu, di wilayah ini juga memiliki model pelaksanaan yang bagus dalam hal pengembangan berkelanjutan di tingkat regional, nasional dan internasional. Termasuk dalam hal pertanian. Budidaya ternak sapi, kambing, domba, kuda, kelinci dan ayam juga memberikan sumbangan positif pada ekonomi lokal. Daerah juga dinilai memiliki program aktif terhadap penelitian yang berkonsentrasi pada manajemen keanekaragaman hayati serta pengurangan emisi karbon.
 
Penetapan cagar biosfer ini sebagai penggabungan pelestarian keanekaragaman hayati dengan pemanfaatan sumber daya berkelanjutan. Termasuk mengenalkan cara lokal memecahkan masalah kemanusiaan yang sedang dihadapi.