Cagar Alam (CA) Janggangan Rogojampi II yang terletak di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi telah ditetapkan menjadi salah satu kawasan konservasi, dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 1862/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 25 Maret 2014 dengan luas kawasan 25.030 meter persegi.
Kegiatan Identifikasi tumbuhan pakan di CA. Janggangan Rogojampi II menjadi salah satu upaya pengelolaan kawasan yang dilakukan Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi yang dilaksanakan oleh Resort Konservasi Wilayah 14 Banyuwangi bersama Tenaga Bakti Rimbawan untuk menggali data potensi tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan dapat meningkatkan pengelolaan kawasan secara utuh yang dimulai dengan pengumpulan data jenis tumbuhan pakan.
Kegiatan yang dilaksanakan 21-23 Juli 2017 ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan di seluruh kawasan dengan memberikan tanda koordinat di setiap titik jenis tumbuhan yang diduga sebagai tumbuhan pakan satwa. Dengan batasannya adalah adanya aktivitas satwa pada pohon serta intensitas satwa pada pohon tersebut.
Kondisi kawasan yang berbatasan langsung dengan kawasan Perum Perhutani dan pemukiman masyarakat ini memiliki potensi keanekaragaman hayati yang cukup tinggi, dengan ditandai banyaknya aktivitas satwa di dalam kawasan. Sebagian jenis satwa baik burung maupun mamalia memanfaatkan beberapa jenis tumbuhan yang ada di dalam kawasan sebagai tempat berlindung dan penyedia makan (tumbuhan pakan). Jenis tersebut antara lain Manting (Syzigium polyanthum), Kapuk Randu (Ceiba petandra) serta Beringin (Ficus benjamina).
Pohon Kapuk Randu tampak dijadikan aktivitas satwa karena pada pohon ini terdapat banyak serangga pada batangnya serta bunga yang mengandung nektar, sehingga menarik perhatian jenis-jenis burung penghisap madu. Beberapa jenis burung yang menyukai pohon ini adalah Caladi ulam (Dendrocopos macei), Sepah kecil (Pericrocotus cinnamomeus), Cipoh kacat (Aegithinia typhia), serta Cekakak sungai (Todirhamphus chloris).
Tumbuhan Manting (Syzigium polyanthum) dan Beringin (Ficus benjamina) juga dijadikan sebagai tumbuhan pakan satwa karena menghasilkan buah yang diminati oleh sejumlah satwa di dalam kawasan tersebut, serta dimanfaatkan juga untuk mencari makanan ulat dan serangga. Beberapa jenis satwa yang menyukai pohon tersebut adalah Cinenen pisang (Orthotomus sutorius), Cinenen jawa (Orthotomus sepium), Cipoh kacat (Aegithinia typhia), Cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), Merbah cerukcuk (Pycnonotus goaivier), Cabai bunga api (Dicaeum trigonostigma).
(Dedy Setiawan, Tenaga Bakti Rimbawan pada Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi)