Hong Kong mulai memusnahkan 30 ton gading yang disita dari para penyelundup, operasi terbesar di dunia dalam menangani perdagangan ilegal.
Bagian pertama gading yang dibakar terdiri dari patung yang diukir dan kalung dan selebihnya akan dihancurkan dalam satu tahun ke depan. Pemerintah Hong Kong mengatakan sekitar 1,6 ton akan disimpan untuk kepentingan ilmiah dan pendidikan.
Sejumlah laporan menyebutkan Hong Kong ingin menunjukkan pemerintah setempat serius dalam mencegah tempat itu menjadi pusat transit bagi pengiriman gading dari Afrika ke Tiongkok, pasar terbesar untuk gading ilegal.
“Upacara hari ini merupakan pesan jelas dan kuat kepada komunitas lokal dan internasional bahwa pemerintah Hong Kong bertekad untuk memberantas perdagangan ilegal gading gajah,” kata Menteri Lingkungan Hong Kong Wong Kam-sing.
Permintaan besar dari Tiongkok
Gading yang disita dalam berbagai bentuk itu dipecah menjadi bagian kecil sebelum dibakar dan abu yang dihasilkan dibuang di tempat pembuangan akhir. Perdagangan gading dilarang berdasarkan konvensi perdagangan spesies yang terancam punah, Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) sejak 1989.
Namun gading bernilai jutaan dolar masih saja diselundupkan dari Afrika setiap tahun, dipicu oleh permintaan dari Tiongkok dan negara-negara Asia lain. Sekretaris Jenderal CITES, John Scanlon mengatakan Hong Kong merupakan salah satu pusat perdagangan gading ilegal.
“Hong Kong merupakan salah satu tempat dengan jumlah gading yang disita terbesar di dunia,” kata Scanlon. Dihancurkannya gading itu “merupakan pesan keras bahwa Hong Kong tidak menerima dan tidak akan membiarkan perdagangan ilegal ini,” tambahnya.
(Sumber: nationalgeographic.co.id)