Pemberitaan di media sosial menjadi pokok pembahasan terakhir pada hari kedua kegiatan Evaluasi Pelaksanaan DIPA 2018 dan Pelatihan Jurnalistik, di Swiss Bellin Hotel, 14 maret 2018. Salah satu pematerinya, Heri Permana dari Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang meminta peserta rapat untuk menanamkan mindset “mulai saja dulu”.
Agaknya tidak berlebih, dengan mindset itu Heri berharap rekan-rekan BBKSDA Jatim yang berada di lapangan dapat mulai langsung merekam data dengan foto dan tulisan. Tanpa harus memikirkan bentuk tulisannya beralur atau tidak, yang terpenting data terekam dengan baik. Balai sebagai pusat pengelolaanlah yang selanjutnya akan mengolah menjadikan bahan berita yang siap diunggah.
Pada sesi ini juga mendatangkan Islaminur Pempasa, praktisi pemberitaan di media sosial dengan pokok bahasan berjudul “Menjangkau Generasi Milenial.” Menurutnya, isu lingkungan dan kehutanan yang digeluti BKSDA sehari-hari, saat ini menjadi isu yang seksi bagi generasi ini.
“Dari 143 juta jiwa penduduk internet, 55,30 % diantaranya membaca artikel, dan 50,26% -nya membaca berita dengan isu lingkungan dan kehutanan,” ujar pria yang mengenakan baju batik ini.
Untuk itu pengelola media pemberitaan dan sosial dapat menjangkau generasi milenial tersebut dengan berita yang transparan dan responsif. Sebab, berita bisa menjadi pembentuk dan dinamisator pengolahan interprestasi yang dapat mengubah pendangan pembacanya.
Pempasa juga mengingatkan bahwa generasi digital itu sektor agnostik, artinya sektor garis keras. Dan ini membutuhkan pendekatan yang beragam dan disesuaikan dengan konten atau jenis media sosialnya.
Kepala BBKSDA Jatim, Nandang Prihadi, kembali menekankan pentingnya dukungan segenap staf dan pejabat untuk ikut menyebarkan setiap berita yang diunggah situs resmi kantor. Ini bertujuan agar berita yang disampaikan dapat menyebar ke netizen dan menjadi isu yang positif bagi kehutanan, selain menaikkan rating situs tersebut. (Agus Irwanto, Staf P3)