Hasil Monitoring Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea abottii) di Pulau Masakambing – Masalembu menurun jumlahnya. Tahun ini, di pulau itu hanya dijumpai 22 ekor saja, itu berarti turun 1 ekor dibanding tahun 2014.
Tahun 2015 ini sebenarnya kegiatan Monitoring Kakatua Kecil Jambul kuning di Masakambing terasa lebih istimewa, karena didalamnya turut terlibat para pelajar dari SMA Negeri Masalembu. Para pelajar tersebut tergabung dalam pecinta alam “PA Kawali”, dengan jumlah 10 orang pelajar plus seorang guru pembina, Pak Satriya. Mereka ikut membantu sekaligus belajar proses monitoring salah satu jenis satwa prioritas tersebut selama 2 hari.
Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan Dinas Kehutanan Kabupaten Sumenep serta beberapa stakeholder yang rutin ikut kegiatan ini, Raptor Indonesia (RAIN) dan Pramuka Sakawanabakti Provinsi Jawa Timur.
Namun, dengan jumlah tenaga yang terlibat dan pos pengamatan yang diperbanyak, hasil kegiatan yang dihelat tanggal 5 – 16 Sepember 2015 tersebut tetap tidak memuaskan tim ini. Ada kekhawatiran dari tim bahwa musim breeding tahun sebelumnya tidak berhasil. Ini bukan tanpa alasan, karena didapati adanya pohon sarang yang roboh atau di tebang.
Tetapi harapan tetap ada, karena sebelum tim meninggalkan pulau Masakambing, pohon-pohon sarang yang selama waktu pengamatan tampak kosong mulai didatangi kembali oleh pasangan-pasangan burung kakatua tersebut. Bahkan ada pohon sarang yang terpantau betinanya jarang sekali meninggalkan sarangnya, ini berarti musim breeding tahun ini masih dan akan terus berlangsung.
Agus Irwanto, Tim Monitoring Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea abottii) di Pulau Masakambing