Ekspedisi Baladewa – Kelompok Pecinta Alam Biolaska – UIN Yogyakarta, 14 – 28 Januari 2019 yang lalu ternyata cukup mampu menggali sebagian kekayaan Pulau Bawean, utamanya kawasan konservasi. Selama di Bawean, tim eksplorasi Anggrek melakukan inventarisasi di dalam kawasan cagar alam dan suaka margasatwa. Namun demikian tidak keseluruhan kawasan dijelajahi, hanya beberapa lokasi saja yang diambil sebagai sampling-nya.
Adalah Gunung Balumbung, Gunung Nangka, dan Gunung Gadung, yang sebagian besar berada di Blok Gunung Besar. Pada lokasi-lokasi tersebut tim eksplorasi berhasil menemukan setidaknya 28 jenis anggrek. Dari jenis anggrek tersebut masuk ke dalam 17 genus. Pada genus Nervilia didapatkan tiga jenis spesies diantaranya Nervilia plicata, Nervilia punctata dan Nervilia aragoana.
Kemudian genus yang lain diantaranya Bulbophylum, Dendrobium, Eria, Rhincostylis, Vanda, Malaxis, Kingidium, Polidhota, Peristylus, Cymbidium, Phalaenopsis, Geodorum, dan Disperis. Sedangkan berdasarkan tipe pertumbuhannya, 17 jenis yang hidup dengan epifit yaitu menempel pada inang, dan 11 jenis merupakan anggrek teresterial (anggrek tanah).
Dengan lokasi sampling yang hanya pada satu blok saja, maka eksplorasi terhadap keanekaragaman anggrek di kawasan konservasi Pulau Bawean hanya beberapa persen saja yang tergali. Kedepan diharapkan adanya eksplorasi-eksplorasi lain yang akan lebih menggali kekayaan flora di Pulau Bawean.