Kebakaran hutan kerap terjadi di wilayah Kabupaten Pasuruan saat musim kemarau. Agar kebakaran bisa dicegah dan ditanggulangi sejak awal, Pemerintah Kabupaten Pasuruan membentuk 69 Regu Peduli Api.
“Sebentar lagi akan memasuki musim kemarau yang tingkat kerawanan kebakaran hutan cukup tinggi. Pemerintah daerah yang sudah memiliki kewenangan mencegah dan menanggulangi kebakaran harus siap dengan kondisi tersebut,” kata Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf atau Gus Irsyad, Jumat (3/6/2016).
Kabupaten Pasuruan dikelilingi kawasan hutan yang terdiri dari hutan produksi, lindung, konservasi, taman nasional, dan taman wisata dengan luas total mencapai kurang lebih 32.681,42 hektar.
Di kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Taman Hutan Rakyat (Tahura) dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) tersebut kerap terjadi kebakaran baik karena faktor alam maupun ulah manusia.
“Camat dan kepala desa yang di wilayahnya terdapat kawasan hutan, sudah saya perintahkan membentuk regu masyarakat peduli api,” jelas Gus Irsyad.
Saat ini telah terbentuk regu masyarakat peduli api di 69 desa dengan masing-masing desa beranggotakan 15 orang, sehingga jumlah relawan regu masyarakat peduli api di Kabupaten Pasuruan sebanyak 1.035 orang.
Regu Peduli Api akan bekerjasama dengan pengelola kawasan hutan untuk membangun jejaring guna menumbuhkan partisipasi masyarakat, membentuk dan melatih anggota peduli api dari berbagai elemen yang ada sehingga semakin banyak yang akan terlibat serta meningkatkan patroli secara rutin pada daerah rawan bencana.
Setiap musim kemarau, terjadi belasan hingga puluhan kali kebakaran hutan di wilayah Kabupaten Pasuruan. Mulai tahun ini, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk terlibat dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan.