Berubulan, Dari Sumber Kehidupan Menuju Sumber Kesadaran

Share

Di tengah rerimbun vegetasi tropis yang mengelilingi Sumber Mata Air Berubulan, semangat untuk memulihkan hubungan manusia dengan alam kembali dinyalakan. Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2025, masyarakat Tuban bersama instansi pemerintah dan mitra lintas sektor menyatukan langkah dalam sebuah peristiwa yang tak sekadar seremoni. Ini adalah seruan untuk bertindak, untuk bertahan, dan untuk berubah.

Berlokasi di Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, 25 Juni 2025, kegiatan ini diselenggarakan oleh Griya Ficus Tuban, sebuah komunitas lingkungan yang sejak lama dikenal aktif dalam pelestarian sumber daya air dan ruang hijau. Balai Besar KSDA Jawa Timur melalui Tim Seksi Konservasi Wilayah II Bojonegoro turut hadir, menjalin sinergi yang kuat dalam aksi nyata pelestarian lingkungan.

Serangkaian agenda dijalankan dengan penuh makna, pelepasan burung ke alam bebas, simbol pelepasan ego manusia atas dominasi terhadap makhluk lain, penanaman pohon, sebagai penanda komitmen baru untuk membangun masa depan berakar pada keseimbangan, dan bersih sungai, aksi sederhana namun sarat pesan bahwa kita harus membersihkan luka yang pernah kita torehkan pada alam.

Tak hanya itu, acara ditutup dengan diskusi terbuka yang menghadirkan tokoh-tokoh lintas lembaga, dari DPRD, Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, Perhutani, hingga para pelaku industri energi dan pelajar pramuka. Diskusi ini menghasilkan komitmen bersama, bahwa kegiatan semacam ini bukan hanya akan dilanjutkan, tetapi diperluas dan diperkuat sebagai gerakan kolektif.

Dalam percakapan ringan namun mendalam, terlihat jelas bahwa peringatan ini bukan hanya ritual tahunan. Di mata para peserta, ia telah berubah menjadi gerakan sosial ekologis bahwa upaya membentuk budaya hidup selaras dengan alam di tengah gempuran zaman.

Bagi Balai Besar KSDA Jawa Timur, partisipasi aktif dalam kegiatan ini menjadi bagian dari strategi konservasi berbasis masyarakat, di mana pelestarian tak hanya diukur dari jumlah pohon yang ditanam atau burung yang dilepas, melainkan dari kesadaran kolektif yang tumbuh di hati manusia.

Berubulan hari itu bukan sekadar sumber air. Ia menjadi sumber harapan. (dna)

Sumber: Bidang KSDA Wilayah 1 Madiun – Balai Besar KSDA Jawa Timur