Indeks Keanekaragaman Tumbuhan Bawah merupakan informasi yang dihasilkan terkait keadaan vegetasi tumbuhan bawah sebuah kawasan, dimana keadaan tersebut bisa stabil maupun tidak stabil. Dan itulah yang ingin dijawab oleh Moh. Shufyan Tsauri, mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dalam presesntasi penelitiannya di Kantor Balai Besar KSDA Jawa Timur, 19 Juni 2017.
Adapun judul penelitian yang akan dilakukannya adalah Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah di Cagar Alam Gunung Abang Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan. Dalam penelitian tersebut, Shufyan merumuskan jenis-jenis tumbuhan bawah yang ditemukan, kemudian indeks keanekaragamannya, indeks nilai pentingnya, indeks kekayaan jenisnya, dan indeks kemerataan jenis tumbuhan bawah yang terdapat di CA G. Abang.
Tumbuhan bawah sendiri merupakan tumbuhan yang berupa tanaman herba dan semak serta tanaman rendah yang menutupi nagian bawah suatu kawasan hutan. Tumbuhan ini umumnya berupa rumput, herba, semak dan perdu.
Dalam penelitian yang akan dilaksanakan pada 5 – 11 Juli 2017 tersebut, Shufyan akan menggunakan metode belt transect, yakni metode berpetak yang menggunakan jalur, dimana setiap jalur terdapat jarak antara 200 hingga 900 meter. Metode ini sangat cocok digunakan untuk analisa vegetasi di kawasan hutan seperti Gunung Abang dimana terdapat tanjakan dan melalui sungai.
Saat ditanya mengapa melakukan penelitian di Cagar Alam Gunug Abang, menurut mahasiswa berkacamata minus ini, hingga saat ini masih miskin informasi terkait jenis tumbuhan utama tumbuhan bawah di cagar alam ini. (Agus Irwanto)