BBKSDA Jawa Timur Evakuasi Landak Jawa

Share

Dua ekor landak Jawa (Hystrix javanica) akhirnya memulai perjalanan penting menuju keselamatan. Pada Selasa, 25 November 2025, Tim MATAWALI RKW 09 Mojokerto merespons permohonan penyerahan satwa dari seorang warga, sebuah tindakan sukarela yang menjadi fondasi penting dalam upaya perlindungan satwa liar di Jawa Timur.

Saat tim tiba di lokasi, dua landak Jawa ditemukan dalam kondisi yang memerlukan perhatian serius. Salah satunya mengalami luka pada bagian kepala, sementara yang lain menunjukkan gangguan pada kondisi mata dan tampak tidak sehat. Dengan prosedur pemeriksaan fisik awal yang ketat dan penuh kehati-hatian, kedua satwa tersebut dipastikan aman untuk dievakuasi.

Evakuasi dilakukan dengan meminimalkan stres satwa liar. Setiap langkah, mulai dari penjinakan ringan hingga pengangkutan, dilakukan dengan penuh kontrol, sebuah pendekatan yang lazim digunakan ketika kesejahteraan satwa menjadi prioritas utama.

Setelah seluruh prosedur awal dinyatakan aman, kedua landak ditranslokasi menuju Kandang Transit Wildlife Rescue Unit (WRU) BBKSDA Jawa Timur di Surabaya. Di fasilitas inilah proses penting dimulai.

WRU berfungsi sebagai ruang revitalisasi bagi satwa-satwa liar yang mengalami luka, stres, atau kondisi kesehatan yang mengancam keselamatan mereka. Di tempat ini, dokter hewan dan tenaga rehabilitasi akan melakukan serangkaian pemeriksaan lanjutan, mulai dari penilaian luka, uji kesehatan, stabilisasi kondisi, hingga observasi perilaku untuk menentukan langkah perawatan berikutnya.

Landak dengan luka pada kepala akan mendapatkan pembersihan luka, pengobatan infeksi, dan observasi intensif untuk memantau kemungkinan trauma lanjutan. Sementara itu, landak dengan gangguan pada mata akan menjalani pemeriksaan oftalmologi dasar untuk mengidentifikasi penyebab gangguan dan merancang rencana penanganan medis yang diperlukan.

Perawatan di WRU tidak hanya berfokus pada pemulihan fisik, tetapi juga pemulihan perilaku. Setiap satwa akan ditempatkan di kandang transit yang memungkinkan mereka merasa aman, sekaligus memberikan ruang bagi para tenaga ahli untuk menilai apakah mereka masih memiliki kecakapan hidup liar sebelum akhirnya dipertimbangkan untuk dilepasliarkan kembali.

Penyerahan sukarela oleh warga seperti dalam kasus ini memberikan peluang besar bagi satwa-satwa dilindungi untuk memperoleh penanganan yang tepat. Dengan menghindari risiko perawatan yang tidak sesuai, satwa liar dapat kembali memperoleh kesempatan untuk pulih dan dilepasliarkan di habitat yang aman.

Dua landak Jawa ini kini menjalani masa pemulihan di Wildlife Rescue Unit, sebuah proses yang tidak pernah singkat, tetapi selalu penuh harapan. Setiap satwa yang tiba membawa cerita tentang ancaman, manusia, dan peluang kedua. Dan di balik setiap peluang itu, WRU menjadi jembatan antara luka dan kebebasan.

Balai Besar KSDA Jawa Timur terus mengimbau masyarakat untuk melaporkan keberadaan satwa liar dilindungi dan menyerahkannya kepada otoritas yang berwenang. Karena setiap satwa yang pulih dan kembali ke alam adalah bagian dari upaya panjang menjaga keseimbangan ekosistem Jawa. (dna)

Sumber: Bidang KSDA Wilayah 2 Gresik – Balai Besar KSDA Jawa Timur