Jumat, 2 Februari 2018 seekor Paus berjenis Paus Sperma (Physeter macrocephalus) terdampar di perairan Pelabuhan Jangkar Kabupaten Situbondo. Mulanya, mamalia air yang memiliki panjang tubuh sekitar 20 meter ini terlihat berenang disekitar perairan pelabuhan jangkar berjumlah 2 ekor, namun satu ekor tidak berhasil keluar dan terjebak di perairan tersebut.
Petugas yang terlibat dalam upaya penyelamatan paus tersebut berasal berbagai instansi. Antara lain, Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi, Taman Nasional Baluran, Dinas Peternakan Situbondo, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) – Denpasar, Polsek Asembagus, TNI AL, Copenhagen Zoo, serta masyarakat sekitar.
Perlakuan sementara yang dapat diberikan oleh petugas pada mamalia air tersebut saat itu adalah menghalau masyarakat untuk tidak mendekati lokasi. Selain itu juga memberi penutup karpet yang diletakkan di punggung paus.
“Penutupan dengan karpet tersebut dilakukan untuk menjaga kelembaban tubuh paus serta melindunginya dari sinar matahari langsung, mengingat hewan tersebut merupakan hewan air”, ujar Vivi Primayanti dari BBKSDA Jatim.
Petugas sengaja melakukan tindakan evakuasi saat malam hari, karena saat itu air laut pasang dan tubuh paus akan sepenuhnya terendam air laut. Hal itu akan memudahkan tim dalam proses evakuasi dan paus dapat dengan mudah untuk bergerak ke tengah laut.
Proses evakuasi akhirnya berhasil dilaksanakan pada pukul 24.00 WIB dengan cara menarik Paus dengan menggunakan jaring yang telah disiapkan tim. Proses penarikan paus menggunakan 4 kapal motor dan 3 jetski ke tengah laut, dan berhasil terlepas pada jarak sekitar 4 mil dari pantai pelabuhan jangkar.
Akhirnya proses evakuasi dan penyelamatan paus terdampar di perairan Pelabuhan Jangkar selesai pada Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. (Dedy Setiawan, Bakti Rimbawan pada Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi)
Editor : Agus Irwanto