Baung Ecological Camp, Gen Z Bukan untuk Gengsi, Tapi untuk Menjaga Bumi

Share

Pasuruan, 8 Sepetember 2025. Di tengah derasnya pembangunan yang kian masif, sebuah ruang belajar tumbuh di Taman Wisata Alam Gunung Baung, Jawa Timur. Baung Ecological Camp 2025 bukan sekadar perkemahan, tetapi sebuah “sekolah kehidupan” yang menanamkan kesadaran bahwa pembangunan harus selaras dengan konservasi, demi keberlangsungan peradaban manusia.

“Konservasi itu harus sejalan dengan pembangunan, selaras dengan kesinambungan kehidupan,” tegas Nur Patria Kurniawan, Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur, ketika membuka sekaligus memberikan materi utama dalam kegiatan ini.

Hutan Sebagai Kitab Kehidupan
Dalam pemaparannya, Nur Patria mengingatkan bahwa hutan adalah karunia Tuhan sekaligus sistem penyangga kehidupan, penyedia udara bersih, air, tanah subur, hingga habitat satwa dan tumbuhan. Beliau menegaskan bahwa hutan bukanlah warisan leluhur semata, melainkan titipan untuk generasi mendatang: “Jika kita gagal menjaganya hari ini, maka esok tak ada yang bisa diwariskan.”

Materi yang dibawakan mencakup, Landasan hukum kehutanan dan konservasi, fungsi hutan dalam ekologi, ekonomi, sosial-budaya, dan kehidupan global, Tiga pilar konservasi: perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati, dan pemanfaatan lestari serta Ancaman nyata menjadi sebuah pemicu semangat betapa pentingya peran gen Z dalam konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Beliau juga menekankan bahwa konservasi hanya bisa berhasil bila dijalankan bersama antara pemerintah, daerah, akademisi, NGO, dunia usaha, dan masyarakat. Harapan besar, Baung Ecological Camp tidak berhenti pada kegiatan hari ini. Menurutnya, konservasi ke depan harus berkembang melampaui daratan, merambah ke ekologi laut, pesisir, dan areal preservasi di luar kawasan hutan yang kaya biodiversitas.
“Baung Ecological Camp wajib hadir kembali pada tahun 2026. Bukan sekadar kegiatan, tetapi sebuah mandat untuk melahirkan dialog, inovasi, dan pembaruan ilmu,” ujarnya penuh keyakinan.

Pesan untuk Gen Z
Di akhir kegiatan, pesan yang menggema kuat bagi para peserta muda, “Gen Z bukan untuk gengsi, tetapi untuk berkreasi dan berinovasi. Inovasi itu harus diarahkan untuk mendukung keberlangsungan keanekaragaman hayati. Selalu ada ruang untuk melahirkan ide-ide baru yang membawa kebaikan bagi bumi.”, tegasnya menutup sesi.

Dari Gunung Baung, pesan itu mengalir untuk jaga hutan, pulihkan habitat, lestarikan satwa. Sebab menjaga hutan hari ini adalah memastikan keberlangsungan hidup generasi esok. (dna)

Sumber: Fajar Dwi Nur Aji – Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda BBKSDA Jawa Timur