Bakti Rimbawan, Hijaukan Ijen dan Baung

Share

Dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawan ke-42, jajaran Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA Jatim) menggelar aksi nyata konservasi di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, 28 Februari 2025. Mengusung tema “Solidaritas Korsa Rimbawan untuk Hutan Berkelanjutan”, kegiatan ini mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian ekosistem Gunung Ijen.

Dipimpin langsung oleh Kepala Bidang KSDA Wilayah III Jember, acara ini melibatkan segenap anggota Seksi KSDA Wilayah V Banyuwangi serta juga menggandeng perwakilan pelaku wisata. Hal ini untuk menegaskan betapa pentingnya kolaborasi dalam pengelolaan kawasan lindung.

Sebanyak 30 batang Cemara Gunung (Casuarina junghuhniana) ditanam di Paltuding, bagian dari upaya rehabilitasi kawasan dan penguatan ekosistem di lereng Ijen yang rentan degradasi. Cemara Gunung, yang dikenal sebagai spesies pionir, berperan penting dalam mengurangi erosi dan meningkatkan ketahanan vegetasi di ekosistem pegunungan vulkanik.

Selain penanaman pohon, kegiatan ini juga diwarnai dengan pelepasliaran empat ekor ular Sanca Kembang (Malayopython reticulatus). Pelepasliaran ini dilakukan di kawasan Gunung Ijen, habitat alami bagi spesies tersebut. Sebagai predator tingkat atas, sanca kembang memiliki peran ekologis dalam menjaga keseimbangan populasi fauna di ekosistem hutan.

Tanaman Lokal Hijaukan Gunung Baung
Sementara itu aksi penanaman pohon juga digelar di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Baung di waktu yang sama. Berlangsung di blok pemanfaatan, kegiatan diikuti 15 personel dari berbagai unsur di Seksi KSDA Wilayah VI Probolinggo, Hippam Kertosari, serta kader konservasi dari Mapala Dewa (Universitas PGRI Wira Negara).

Sebanyak 70 bibit pohon dari berbagai jenis tanaman lokal ditanam dalam penanaman ini. Jenis yang dipilih memiliki peran strategis dalam konservasi dan peningkatan daya dukung ekosistem, seperti Bendo (30 bibit), Kesambi (20 bibit), Lo (10 bibit), Juwet (5 bibit), dan Beringin (5 bibit). Pohon-pohon ini berperan dalam menjaga kestabilan ekosistem, menyediakan pakan bagi satwa liar, serta mendukung fungsi hidrologis kawasan.

Kegiatan-kegiatan diatas tidak hanya menjadi simbol kepedulian terhadap kelestarian hutan, tetapi juga pengingat akan peran rimbawan dalam menjaga ekosistem bagi generasi mendatang. Dengan langkah nyata seperti ini, diharapkan Kawah Ijen dan Gunung Baung tetap menjadi benteng keanekaragaman hayati yang lestari. (dna)

Sumber: Bidang KSDA Wilayah 3 Jember