Akhirnya, Dua Kakatua Kecil Jambul Kuning Terbang Bebas di Langit Masakambing

Share

Setelah berbulan-bulan dirawat penuh kasih dalam masa karantina dan rehabilitasi, dua individu Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea abbotti) akhirnya menyentuh kembali kebebasan. Mereka kini terbang lepas, menyatu bersama kelompoknya di langit dan pepohonan Pulau Masakambing. Sebuah pulau ditengah Laut Jawa yang menjadi oase terakhir bagi sub spesies burung kakatua yang kian langka tersebut.

Kisah pelepasliaran ini bukan sekadar rutinitas konservasi, tetapi merupakan fragmen harapan dalam perjuangan panjang menjaga nyawa dan keberlangsungan spesies endemik yang terancam punah.

Dua ekor Kakatua Kecil Jambul Kuning, masing-masing seekor betina yang diselamatkan pada 24 Oktober 2024, dan seekor jantan yang masuk perawatan pada 25 November 2024. Menjalani proses rehabilitasi intensif oleh masyarakat petugas konservasi di Pulau Masakambing. Penandaan sederhana dilakukan dengan mewarnai bulu mereka, kuning untuk betina dan merah untuk jantan agar mudah dipantau selama masa adaptasi.

Mulai 14 Maret 2025, keduanya menunjukkan perilaku alami yang membaik. Mereka mulai tidur di pohon jambu di luar kandang, sebuah tanda penting bahwa insting liarnya telah kembali. Hari-hari berikutnya memperlihatkan kemajuan mencolok. Mereka menjelajahi kanopi yang lebih tinggi, pohon jati, kelapa, hingga akhirnya bergabung dengan kelompok liar di pohon pidada.

Puncak keberhasilan terjadi pada 8 April 2025. Kedua kakatua terpantau telah hidup mandiri di alam liar, menyatu dengan koloni lainnya. Tidak lagi kembali ke kandang, mereka kini sepenuhnya kembali menjadi bagian dari ekosistem Pulau Masakambing.

Kisah ini adalah bukti hidup bagaimana dedikasi, kesabaran, dan intervensi konservasi yang tepat dapat menghadirkan keajaiban. Menghadirkan menghadirkan kembali harapan dan semangat kakatua untuk terbang setelah berbulan-bulan direhabilitasi.

BBKSDA Jatim mengapresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama masyarakat Pulau Masakambing yang selama ini menjadi penjaga setia habitat alami kakatua kecil jambul kuning.

Langit Masakambing kini kembali dihiasi warna putih kekuningan dari jambul yang menari di antara nyiur yang tertiup angin. Dua jiwa bebas kembali mengudara, menjadi simbol harapan untuk keanekaragaman hayati Indonesia.

Sumber: Fajar Dwi Nur Aji, Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda pada Balai Besar KSDA Jawa Timur.