Akar Menjaga Air, Buah Menjaga Hidup, Bendo Kembali Hijau

Share

Di bawah langit Ponorogo yang membiru, ratusan tangan merayakan kehidupan dengan menanam ribuan pohon di tepian Bendungan Bendo. Di sinilah alam dan manusia bersinergi, akar-akar pohon menembus tanah, menjaga air agar tetap mengalir, sementara buah-buahan kelak akan menopang kehidupan.

Pada Rabu, 12 Maret 2025, di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Bupati Ponorogo memimpin gerakan penanaman pohon, sebuah langkah kecil dengan dampak besar. Secara bersama 1.427 bibit dari jenis alpukat, nangka, rambutan, kelengkeng, jambu air, dan jambu biji, ditanam dengan harapan yang jauh melampaui batas waktu.

Tak hanya itu, masih tersedia 2.083 bibit siap tanam yang akan didistribusikan kepada warga. Turut hadir dalam gerakan ini Wakil Bupati dan para pejabat daerah, TNI-Polri, akademisi, jurnalis, komunitas lingkungan, termasuk BBKSDA Jatim, Perum Perhutani KPH Lawu DS dan KPH Madiun. Juga warga desa, yang mengerti bahwa setiap pohon yang tumbuh adalah warisan bagi anak cucu mereka.

Gerakan ini membawa misi besar sebagai salah satu bentuk sedekah oksigen bagi bumi. Bendungan Bendo, yang selama ini menjadi nadi kehidupan, kini mendapatkan perlindungan alaminya.

Akar-akar pohon yang baru ditanam akan menahan erosi, menjaga kestabilan debit air, dan memberikan keteduhan bagi ekosistem sekitarnya. Sementara itu, hasil panen buah kelak akan menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat sekitar, memastikan bahwa konservasi dan kesejahteraan berjalan beriringan.

Kolaborasi antar pihak menjadi kunci keberhasilan, memastikan bahwa penghijauan tidak sekadar seremoni, tetapi sebuah investasi jangka panjang bagi ekosistem dan ekonomi lokal. Di balik setiap lubang tanah yang digali, ada keyakinan bahwa masa depan bisa lebih hijau. Dan ketika pohon-pohon ini tumbuh menjulang, mereka akan menjadi saksi bisu bahwa manusia dan alam masih bisa hidup berdampingan, saling menjaga, saling menghidupi. (dna)

Sumber : Bidang KSDA Wilayah I Madiun