Telur Ayam dari Tepi Cagar Alam Gunung Abang
Share
Kedungpengaron, sebuah desa penyangga kawasan Cagar Alam Gunung Abang, Pasuruan. Tak banyak orang mengetahui mengenai desa ini. Desa yang berada di tepi hutan, miskin, dan sebagian besar penduduknya hanya tamatan SD.
Maret 2023 yang lalu, Balai Besar KSDA Jawa Timur bersama Pemerintah Desa Kedungaron bersepakat untuk membuat terobosan usaha ekonomi agar warga Desa Kedungpengaron yang semula merambah cagar alam, sedikit demi sedikit bergeser menjadi ikut menjaga kawasan hutan konservasi ini. Akhirnya, dibentuklah Kelompok Konservasi Sejahtera sebagai wadah bersama untuk memulai usaha.
Usaha yang dipilih saat itu adalah budidaya ayam petelur, dengan pertimbangan dominan warganya sudah familiar dengan ternak ayam, serta ada desa di sekitar Kedungpengaron yang telah berhasil dalam budidaya ayam. Sehingga lebih mudah mendapatkan akses informasi produksi dan pasarnya.
Terhitung sejak Oktober 2023, Kelompok Konservasi Sejahtera telah memulai usaha budidaya ayam petelur. Modal usaha kelompok berasal dari dana bantuan usaha ekonomi produktif dari Balai Besar KSDA Jawa Timur sebesar 30 juta rupiah dan dana ketahan pangan Desa Kedungperon tahun 2023 sebesar 30 juta rupiah juga. Budidaya ayam petelur yang dikembangan berkapasitas 250 ayam dengan produksi telur per hari sebanyak 11,5 kg dengan harga jual dikisaran 23.000 – 24.000/kg.
Telur ayam yang dihasilkan dijual untuk konsumsi lokal Desa Kedungpengaron dan sekitarnya. Permintaan pasar telur ayam hasil ternak Kelompok Konservasi Sejahtera saat ini masih tinggi dengan pasokan produksi yang masih rendah. Walaupun usaha ini terbilang kecil dan terdapat kendala pada harga pakan ayam yang cukup tinggi, namun tidak mematahkan semangat kelompok untuk mempertahankan usaha dan mencari modal tambahan dalam mengembangkan usaha menjadi lebih besar. (Veve Ivana Pramesti)