Type to search

Artikel

Penyu Muda Tak Lagi Ikuti Jalur Migrasi

Share

 

Penyu-penyu muda selama ini disebutkan selalu menempuh jalur migrasi dengan mengikuti pola seperti yang dilakukan para pendahulunya. Para penyu itu menumpang arus subtropis Atlantik Utara menjelajahi lautan selama satu atau dua tahun sebelum kembali ke tempat mereka dilahirkan. Pengamatan melalui satelit ternyata menemukan banyak penyu yang keluar dari rute migrasi dan membuat jalurnya sendiri. 
 
Kumpulan rumput laut yang dikenal sebagai Sargassum diduga menjadi penyebab para penyu muda itu melenceng dari rute migrasi semula. Rumput laut yang melayang di dekat permukaan air ini memberikan tumpangan yang nyaman bagi para penyu muda. Rumput laut cokelat itu menyediakan kehangatan sekaligus makanan bagi penyu selama menjelajah lautan. 
 
Penyu muda dibekali dengan insting peta magnetik untuk mengikuti rute migrasi. Namun banyak juga yang melenceng.
 
“Kami memantau banyak penyu yang memiliki kemiripan pola pergerakan sesuai dengan arah yang ditempuh Sargassum,” kata Kate Mansfield, peneliti biologi kelautan dari University of Central Florida, Rabu, 5 Maret 2014.
 
Dalam laporan yang dimuat di jurnal Proceedings of the Royal Society B, 4 Maret 2014, para peneliti mengamati penyu-penyu cokelat yang menetas di pantai timur Amerika. Dengan satelit mereka mengamati pergerakan para penyu tersebut. Penyu-penyu itu memang menumpang arus teluk dan arus subtropis Atlantik Utara namun tidak selalu menyelesaikan rutenya mengitari Samudra Atlantik. 
 
Para penyu itu berenang searah jarum jam dengan rutenya sendiri. Tapi ada penyu yang keluar dari arus besar dan masuk ke perairan tenang Sargasso. Di perairan inilah banyak terdapat kumpulan rumput laut Sargassum. 
 
Penanda suhu yang dipasang pada penyu menunjukkan hewan itu menghabiskan sebagian besar waktunya di permukaan, tempat yang paling memungkinkan untuk mendapatkan sinar matahari yang hangat sebanyak mungkin. Penyu adalah hewan berdarah dingin yang membutuhkan panas eksternal untuk menaikkan suhu tubuhnya. 
 
Namun temperatur yang terpantau justru lebih tinggi ketimbang suhu perairan sekitar. Penyu-penyu itu tetap hangat karena cangkang mereka yang menyerap panas matahari. Selain itu, kumpulan Sargassum juga memberikan kehangatan tambahan bagi penyu.
 
“Seperti ketika anda berjalan-jalan saat hari cerah. Ketika anda mengenakan baju putih, rasanya akan lebih sejuk ketimbang memakai baju hitam,” kata Mansfield. 
 
Namun pergerakan penyu yang mengikuti Sargassum terancam karena pencemaran laut bisa merusak habitat rumput laut itu. “Untuk melindungi spesies ini, kita harus tahu tentang hewan tersebut dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan,” kata Mansfield.
 
Sumber : tempo.co

 

Leave a Comment