Type to search

Berita

BBKSDA Jatim adalah Medan Juang Bagi Jiwa-jiwa Petualang Baru

Share

Bekerja di kehutanan bukan sekadar menandatangani dokumen di balik meja. Di balik seragam rimbawan terpikul semangat pengabdian, medan kerja yang tak biasa, dan dedikasi tanpa batas. Inilah pesan utama dalam kegiatan pembinaan CPNS Kementerian Kehutanan yang digelar Balai Besar KSDA Jawa Timur pada Senin, 2 Juni 2025, bertempat di Kantor BBKSDA Jatim, Perum Permata Juanda E30 – Sidoarjo.

Puluhan calon abdi negara yang baru bergabung sebagai CPNS disambut dalam suasana yang akrab namun sarat makna. Pesan-pesan kunci disampaikan dengan tegas namun inspiratif, “Siap ditempatkan di mana saja, karena pemerintah mengatur sesuai kebutuhan,” menjadi pengingat pertama bahwa birokrasi konservasi bukanlah pilihan mudah, melainkan sebuah amanah besar.

“Yang akan dikerjakan nanti rangkep-rangkep. Harus punya multi talenta. Kalau bisa satu orang mengerjakan lima hal sekaligus, itu justru ideal,” ungkap Nur Patria Kurniawan, Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur saat membuka sesi pembinaan.

“Bekerja di konservasi ibarat berwisata alam, penuh tantangan dan kejutan. Lakukan dengan keikhlasan, kecerdasan, disiplin dan bertanggungjawab.” tambahnya.

Tak sekadar menjalankan tugas administratif, CPNS BBKSDA Jatim diingatkan untuk siap terjun ke lapangan mulai dari patroli kawasan konservasi, pengawasan peredaran tumbuhan dan satwa liar, hingga edukasi masyarakat. Dalam organisasi yang membawahi kawasan konservasi seluas ratusan ribu hektare dari pegunungan, pantai, hingga pulau-pulau kecil, multi-tasking bukanlah tuntutan tambahan, melainkan bagian dari nadi pekerjaan.

“Menjadi PNS harus siap makan nasi putih, jika ada lauk, lauknya itu adalah bonus. Dan yang namanya bonus itu kadang ada kadang tidak. Jangan mengeluh, jangan menuntut lebih. Tapi selalu bersyukur, karena jutaan orang mendaftar tapi hanya segelintir yang lolos,” imbuh beliau.

Salah satu pesan kunci yang tak kalah penting adalah komunikasi. Jika ada masalah, segera sampaikan ke atasan langsung. Jangan dipendam, jangan berprasangka sendiri, apalagi ghibah. Dan ini sesuai dengan tagline BBKSDA Jatim, Communication As Conservation Solution.

Kepala BBKSDA Jatim menekankan bahwa CPNS akan langsung ditempatkan di masing-masing wilayah kerja. Ini adalah langkah awal yang krusial dalam menumbuhkan pemahaman lapangan dan karakter pengabdian.

“Syukuri ini sebagai bagian dari perjalanan hidup. Kita adalah keluarga. Tugas kalian ke depan akan sangat menentukan arah konservasi di Jawa Timur”, Lanjutnya.

Sebagai bagian dari penguatan sumber daya manusia di tubuh konservasi di Jawa Timur, sejumlah wajah baru kini resmi bergabung sebagai CPNS BBKSDA Jawa Timur Tahun Anggaran 2024. Mereka datang dari beragam latar belakang keahlian, mulai dari arsiparis, pranata hubungan masyarakat, pranata komputer, hingga polisi kehutanan.

Inilah nama-nama yang kelak akan menjadi ujung tombak pelindung kawasan konservasi di berbagai wilayah Jawa Timur:

  1. Laras Wieke Trisnandhini, A.Md.A.B – Arsiparis Terampil
  2. Dini Rahmawati, A.Md.Akun – Penata Laksana Barang Terampil
  3. Indah Permatasari, A.Md.A.B – Pranata SDM Aparatur Terampil
  4. Faizah Nur Ainiyah, S.I.Kom. – Pranata Humas Ahli Pertama
  5. Imam Abu Mansur, A.Md.Kom – Pranata Komputer Terampil
  6. Riza Indah Pasutri, A.Md.A.B. – Arsiparis Terampil
  7. Annisya Azzahra Rangkuti, A.Md.A.B. – Penata Laksana Barang Terampil
  8. Febrian Wahyu Purnomo, S.Hut. – Polisi Kehutanan Ahli Pertama
  9. Taufik Rahman Amin, S.Kel. – Polisi Kehutanan Ahli Pertama
  10. Arif Wicaksono, S.Kel. – Polisi Kehutanan Ahli Pertama
  11. Ahmad Firdansyah Utomo – Polisi Kehutanan Pemula
  12. Fadhli Dzil Fikri – Polisi Kehutanan Pemula
  13. Deswara Hergo Pamadya – Polisi Kehutanan Pemula
  14. Andi Desta Hartanto – Polisi Kehutanan Ahli Pertama
  15. Pindi Priyambudi – Polisi Kehutanan Ahli Pertama
  16. Mahissa Deva Revangga – Polisi Kehutanan Pemula
  17. Zeny Choirunisa – Polisi Kehutanan Pemula
  18. Dayu Aditya Kusuma – Polisi Kehutanan Pemula
  19. Aprilianto Danu Sadewo – Polisi Kehutanan Pemula
  20. Naufal Zuhdi Alfarras – Polisi Kehutanan Pemula
  21. Muhammad Abdul Rasyid Rusli, S.Si – Polisi Kehutanan Ahli Pertama

Kehadiran mereka bukan hanya sekadar menambah jumlah personel, tetapi memperkuat harapan bahwa hutan, satwa, dan ekosistem kita akan tetap terjaga oleh tangan-tangan penuh dedikasi. Pembinaan ini menjadi momen awal pembentukan karakter ASN konservasi yang bukan hanya bekerja dengan logika, tetapi juga hati.

Sumber: Noorlaili Isnaini – Pengendali Ekosistem Hutan Pertama & Fajar Dwi Nur Aji – Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda

Tags:

You Might also Like