Membumikan Konservasi Di Masakambing Dengan Membatik

Share

Seksi Konservasi Wilayah (SKW) IV menggelar latihan membatik bagi ibu-ibu PKK di Pulau Masakambing, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep pada 4 Oktober 2018 yang lalu. Bertempat di rumah Kepala Desa Masakambing, latihan membatik dilaksanakan di sela-sela kegiatan monitoring Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea abbotti) yang rutin dilakukan BBKSDA Jatim di Masakambing.

Tidak kurang 20 orang ibu-ibu ikut dalam belajar menggambar dan mencanting pada sebuah media kain yang berukuran 30 x 30 cm. Seluruh peserta terlihat serius dan sangat antusias mengikuti kegiatan yang baru pertama kali di desa tersebut. Keseruan semakin terasa saat peserta mulai menggambar desain dan mencantingnya menggunakan malam yang telah dicairkan. Beberapa berhasil menggambar dengan baik namun ada juga yang terlihat acak-acakan.

Menurut pengagasnya, Dini Suryandari, Pengendali Ekosistem Hutan Pertama di SKW IV, bahwa membatik memang bukan pekerjaan mudah karena dibutuhkan kesabaran dan ketenangan saat menggoreskan ujung canting di atas kain agar tidak menetes.

“Belum lagi penyesuaian dengan cairan malam yang menimbulkan efek panas. Posisi yang baik dan benar saat mencanting akan memudahkan pergerakan tangan mencoretkan canting di atas kain,” ujar wanita asli Tegal tersebut.

Batik motif Kakatua sepertinya akan menjadi ciri khas dari batik Masakambing, hal ini dikarenakan Pulau Masakambing menjadi habitat terakhir Kakatua Kecil Jambul Kuning yang saat ini kondisinya terancam punah. Selain unik diharapkan Batik Kakatua diharapkan juga mampu memberikan edukasi konservasi pada masyarakat luas terkait keberadaan kakatua di Masakambing.

Tujuan utama pelatihan membatik ini adalah dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Melalui ketrampilan membatik diharapkan batik yang dihasilkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat apabila benar-benar ditekuni. Selain itu kesadaran masyarakat untuk menjaga Kakatua di habitatnya juga akan semakin meningkat.

Berkenaan pemasaran produk Kepala Desa Masakambing akan meminta fasilitasi dari pemerintah daerah serta akan menitipkan pada beberapa toko batik yang siap memasarkan apabila hasilnya cukup bagus. Selain itu adanya wacana Pulau Masakambing sebagai tujuan Ecotourism juga menjadi peluang pasar yang bagus. (Didik Sutrisno, Penyuluh Kehutanan di Seksi Konservasi Wilayah IV)