Mahasiswi UNS Akan Jelajahi Sigogor

Share

Sebanyak 4 orang mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta akan melakukan penjelajahan di Cagar Alam Gunung Sigogor. Kegiatan tersebut terungkap saat keempat mahasiswi berjilbab tersebut melakukan presentasi di Kantor Balai Besar KSDA Jawa Timur, 6 Desember 2018.

Adalah Naila Izati, Rizqi Adanti Putri Pertiwi, Fatimah Az Zhara, dan Malinda Duta Pertiwi Pranoto yang akan melakukan penjelajahan tersebut. Penjelajahan dimaksud untuk melakukan inventarisasi berbagai spesies di cagar alam yang terletak di Ponorogo, Jawa Timur. Masing-masing mahasiswi melakukan inventarisasi berbeda, yakni inventarisasi Jamur, Anggrek, Kupu-kupu, dan Capung.

Pelaksanaan inventarisasi direncanakan pada 14 Januari hingga 14 Februari 2019. Waktu ini dirasa cukup untuk melakukan inventarisasi dengan metode penjelajahan sepanjang jalur yang ditentukan.

Menurut Naila Izati, kegiatan inventarisasi ini merupakan tugas wajib bagi mahasiswa FMIPA pada Semester V dalam bentuk magang. Hasil yang didapat nanti berupa database yang berisi morfologi dari masing spesies. Sedangkan bentuk publikasi berupa jurnal yang akan dipresentasikan di depan pihak pemangku kawasan dan kampus.

Nurohman, Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan, dan Pengawetan, berharap hasil yang didapat nanti dilengkapi dengan hasil dokumentasi yang baik. Sehingga dapat dibuat guide book atau daftar jenis sebagai bahan publikasi di kemudian hari.

“Dengan waktu magang yang sebulan, output yang dihasilkan bisa juga dilengkapi dengan peta sebaran,” imbuhnya.

Di lain pihak, Fajar Dwi Nur Aji, Pengendali Ekosistem Hutan, menyarankan kegiatan magang juga ke kawasan konservasi tetangga Sigogor, yakni Cagar Alam Gunung Picis. Alasannya, dengan waktu yang sebulan sangat sayang jika hanya di satu kawasan saja.

“Meski bertetangga, Picis mempunyai karakteristik yang sedikit berbeda. Dan perlu diingat, kedua kawasan ini masih dalam satu bentang alam,” ujar Fajar.

Mengakhiri presentasi, Fajar kembali mengingatkan dalam pelaksanaan inventarisasi nanti untuk mendahulukan prinsip kehati-hatian. Karena lokasi kegiatan memiliki status cagar alam. (Agus Irwanto)