Lakukan Tes Morfometri, BBKSDA Jatim Siapkan Release Elang Jawa Lagi

Share

Pada 4 September 2019, Balai Besar KSDA Jawa Timur melakukan Tes Morfometri dan pengambilan sampel darah seekor Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), di kantor yang beralamat pada Jalan Raya Bandara Juanda, Sidoarjo. Pelaksanaan tes tersebut turut melibatkan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya dan Yayasan Ekologi Satwa Alam Liar Indonesia.

Tes Morfometri sendiri merupakan metode pengukuran terhadap variasi dan perubahan bentuk serta ukuran tubuh dari suatu organisme. Pengukuran morfometri terhadap elang menjadi metode yang mendasar dan penting untuk memperoleh data ukurannya. Seperti untuk mengetahui ukuran antara spesies dan subspesies, untuk mengetahui karakter dari bentuk tubuh elang, dan untuk membedakan jenis kelaminnya.

“Adapun yang diukur seperti panjang badan, panjang ekor, rentang sayap, panjang tarsus, panjang paruh, berat badan, dan lain sebagainya,” ujar Fajar Dwi Nur Aji, Pengendali Ekosistem Hutan BBKSDA Jatim.

Sedangkan uji sampel darah digunakan untuk menguji Hemaglutinase dan Hemaglutinin atau sering disebut dengan Uji HA-HI.

“Uji ini dilakukan untuk mengecek apakah si elang memiliki antibodi terhadap penyakit Avian Influenza atau Flu burung dan Newcastle Disease atau Tetelo,” terang Happy Ferdiansyah dari Kedokteran Hewan UNAIR.

Selain itu, Elang Jawa juga dilengkapi dengan tanda pada kaki kanannya, sebagai penanda bagi satwa yang akan dilepasliarkan. Untuk melakukan pemasangan ring ini diperlukan keahlian dan lisensi dari lembaga yang berkompeten dibidangnya. Pemasangan ring ini dilakukan oleh Iwan Febrianto atau yang lebih akrab dipanggil Iwan Londo.

Elang Jawa yang akan dilepasliarkan ini berasal dari penyerahan masyarakat pada 1 Agustus 2019 yang lalu. Adalah Abdul Rozak, warga Kalanganyar – Sidoarjo yang melakukan penyerahan melalui Kepala Desanya kepada Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BBKSDA Jatim. Menurut pengakuan Abdul Rozak, ia menemukan satwa tersebut di sekitar tambak miliknya dan saat ditemukan burung tersebut tampak kesulitan untuk terbang. (Agus Irwanto)