Upaya KTH Gentan Hijau Berseri Melestarikan Merak Hijau dan Budaya Reyog Ponorogo
Share

Di tengah lanskap hijau pedesaan Ponorogo, sebuah inisiatif konservasi lahir dari kepedulian masyarakat. Kelompok Tani Hutan (KTH) Gentan Hijau Berseri, yang berlokasi di Dusun Gentan, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, kini menjadi garda depan dalam upaya melestarikan salah satu satwa ikonik Indonesia Merak Hijau (Pavo muticus).
Pada akhir tahun 2024, Balai Besar KSDA Jawa Timur menyalurkan bantuan usaha ekonomi produktif senilai Rp 90 juta kepada KTH Gentan Hijau Berseri. Dana ini dialokasikan untuk mendukung program penangkaran Merak Hijau, meliputi pembangunan dua unit kandang breeding, pengadaan inkubator tetas dan anakan, serta pemasangan sistem pemantauan CCTV. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk konservasi, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap warisan budaya Reyog Ponorogo, yang menggunakan merak hijau sebagai simbol utama dalam seni pertunjukannya.
Dalam menjalankan program ini, KTH Gentan Hijau Berseri mendapat pendampingan teknis dari UD. Gentan Farm, salah satu penangkar merak hijau di Ponorogo. Ke depan, beberapa F1 dan F2 merak hijau dari UD. Gentan Farm akan ditempatkan di kandang KTH sebagai indukan untuk memperkuat populasi.
Selain menjadi langkah strategis dalam upaya pelestarian Merak Hijau, spesies dilindungi yang saat ini berstatus terancam punah (endangered) menurut Daftar merah IUCN, program ini juga diharapkan membawa dampak positif bagi masyarakat. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, penangkaran ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan dan penelitian, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Di balik kilauan bulu merak yang eksotis, tersimpan harapan besar bahwa harmoni antara alam, budaya, dan kesejahteraan masyarakat dapat terus terjaga di tanah Reyog. (dna)
Sumber: Bidang KSDA Wilayah I Madiun