Tiga Tahun Tak Berbunga, Anggrek Misterius di Bawean Akhirnya Mengungkap Jati Dirinya!
Share
Pagi itu, halaman kecil di kantor Resort Konservasi Wilayah (RKW) 10 Pulau Bawean berubah menjadi panggung kejutan ekologis yang tak terduga. Di antara kayu jaranan (Lannea coromandelica) yang menjadi tempat menempelnya sebuah anggrek hasil penyelamatan tahun 2022, tampak rangkaian bunga baru yang seolah muncul dari keheningan tiga tahun penantian.
Anggrek ini awalnya ditemukan jatuh oleh tim RKW 10 Pulau Bawean saat patroli di Blok Gunung Besar. Mengikuti etika konservasi tumbuhan epifit, tim memutuskan menyelamatkannya dan menempatkannya kembali pada media kayu yang lebih stabil di kantor resort. Identifikasi awal menyebutnya Vanda sp., kendati ciri morfologinya tidak sepenuhnya memastikan.
Namun pada Senin, 24 November 2025, misteri itu terpecahkan. Dari pucuk batang muncul bunga bercorak khas, memancarkan aroma lembut yang menjadi kunci identifikasi. Setelah di amati lebih detail, tim memastikan bahwa spesies tersebut adalah Anggrek Kuku Macan (Aerides odorata), anggrek hutan tropis dengan nilai ekologis tinggi dan distribusi alami yang kerap menjadi indikator kesehatan ekosistem.
Penemuan ini bukan saja menambah daftar spesies anggrek yang tercatat di Suaka Marga Satwa Pulau Bawean, tetapi juga menegaskan bahwa potensi flora pulau ini jauh lebih kaya dari yang selama ini diperkirakan.
Nurhayyan Jahansyah, ASN muda RKW 10 Pulau Bawean yang tumbuh dan besar di pulau ini, mengaku semakin terpanggil untuk mendalami kekayaan anggrek lokal.
“Setiap kali menemukenali data baru, rasanya seperti menemukan kembali bagian dari rumah sendiri. Pulau Bawean menyimpan banyak cerita lewat anggreknya, dan saya ingin ikut menjaga serta mempelajarinya,” ujarnya.
Keberhasilan mengungkap identitas anggrek ini menjadi pengingat bahwa konservasi bukan hanya tentang patroli panjang dan data lapangan, tetapi juga tentang dedikasi merawat setiap individu kehidupan yang tersisa, membiarkannya pulih, tumbuh, dan pada waktunya, menunjukkan keajaibannya.
Di Pulau Bawean, hari ini, sebuah anggrek akhirnya berbicara lewat bunganya. (dna)
Sumber: Bidang KSDA Wilayah 2 Gresik – Balai Besar KSDA Jawa Timur

