Type to search

Berita

Terungkap! Hutan Tua Berusia 80 Tahun di Sumberwringin

Share

Di hening lereng yang membingkai kawasan Sumberwringin, terhampar sebuah warisan ekologis yang jarang diketahui publik, tegakan hutan tua berusia hampir satu abad, rumah bagi 177 jenis flora yang bertahan dari generasi ke generasi. Jejak keheningan itu tersimpan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sumberwringin, sebuah kantong biodiversitas penting yang kini menjadi fokus pengembangan ekoeduwisata berbasis konservasi.

Pada Kamis, 13 November 2025, Balai Besar KSDA Jawa Timur melalui Resort Wilayah 15 Kawah Ijen menghadiri diskusi strategis yang digelar oleh Pusat Pengembangan Sosial Ekonomi Masyarakat Hutan (P2SEMH) Bogor. Pertemuan tersebut dihadiri jajaran Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Jember, Pemerintah Desa Sumberwringin, KTH Saung Jaya 2, dan tim pengelola KHDTK. Mereka berkumpul untuk satu tujuan, untuk melindungi, merawat, dan mengembangkan kekayaan ekologis Sumberwringin tanpa mengorbankan integritas ekosistemnya.

Dalam presentasi hasil penelitian, para ahli mengungkapkan keunikan vegetasi KHDTK yaitu pohon pelangi yang memancarkan warna alami di batangnya, tegakan damar yang tua dan kokoh, hamparan pinus yang menjulang rapi, hingga rumpun bambu yang tumbuh subur di bawah cahaya lembut hutan. Pada luasan hanya 23,75 Ha, Sumberwringin tampil sebagai laboratorium alam yang padat nilai konservasi.

Namun pengembangan wisata bukan tujuan utama, pendidikan dan keberlanjutan adalah porosnya. Untuk mendukung konsep ekoeduwisata, rencana penyediaan fasilitas ramah lingkungan disusun, toilet, area parkir, papan larangan dan papan interpretasi, hingga tempat sampah yang dirancang untuk mengurangi jejak ekologis pengunjung.

Lebih jauh, tim juga menekankan pentingnya pembatasan jumlah pengunjung serta penyusunan SOP ekoeduwisata agar keutuhan ekosistem tetap terjaga. Pembelajaran di hutan ini diharapkan menjadi sarana edukasi yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga menumbuhkan rasa hormat terhadap konservasi.

Di tengah berbagai ancaman terhadap kawasan berhutan di Indonesia, langkah kolaboratif ini menjadi harapan baru, bahwa hutan tidak hanya dijaga, tetapi dipahami, dan dari pemahaman itulah lahir komitmen untuk melestarikannya. (dna)

Sumber: Bidang KSDA Wilayah 3 Jember – Balai Besar KSDA Jawa Timur

Tags:

You Might also Like