Type to search

Artikel

Sungai Kolbu: Sumber Kehidupan di Argopuro yang Perlu Dijaga

Share

Di jantung Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang, di tengah hamparan savana Sikasur yang luas, tersembunyi sebuah sumber kehidupan yang telah mengalir selama berabad-abad: Cagar Alam Sungai Kolbu. Terletak di ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut, kawasan ini bukan hanya penopang ekosistem pegunungan, tetapi juga warisan alam yang keberlanjutannya kini bergantung pada kesadaran manusia.

Mata Air Murni di Puncak Jawa
Sungai Kolbu telah ditetapkan sebagai Cagar Alam sejak tahun 1919 melalui Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 83 Stbl. 1919 No. 392. Dengan luas hanya 18,782 hektare, kawasan ini memiliki peran yang jauh lebih besar daripada ukurannya yang mampu menjadi penjaga siklus air pegunungan dan menopang kehidupan di sekitarnya.

Dikelilingi oleh hutan cemara dan padang savana, Sungai Kolbu menjadi habitat bagi beragam flora dan fauna khas, seperti merak hijau, Rusa timor, kijang, dan berbagai sepesies lainnya. Kandungan mineral dalam airnya pun tinggi, menjadikannya sumber air yang bernilai ekologis tinggi.

Namun, ancaman terhadap kelestariannya semakin nyata. Aktivitas pendaki yang tidak bertanggung jawab, termasuk penggunaan air Sungai Kolbu untuk mandi dan mencuci, dapat mencemari kawasan ini. Limbah sabun dan deterjen, meskipun terlihat sepele, dapat mengganggu keseimbangan ekosistem sungai, merusak vegetasi riparian, dan mengancam organisme air.

Menjaga Mata Air, Menjaga Ekosistem
Sebagai bagian dari kawasan konservasi, Sungai Kolbu adalah cagar alam dan sungai kolbu tidak diperuntukkan untuk aktivitas seperti mandi atau mencuci, melainkan harus diperlakukan sebagai sumber air yang dilindungi. Kerusakan yang terjadi di area ini dapat berdampak luas, tidak hanya bagi keanekaragaman hayati di sekitar Sungai Kolbu, tetapi juga bagi masyarakat di hilir yang bergantung pada aliran air dari pegunungan.

Sebagai pendaki dan pecinta alam, ada beberapa langkah bijak yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian Sungai Kolbu:

  • Gunakan air secukupnya untuk kebutuhan minum tanpa mencemari sumbernya.
  • Jangan gunakan sabun atau deterjen di sekitar mata air dan alirannya, karena bahan kimia di dalamnya dapat merusak ekosistem air.
  • Bawa kembali sampah plastik atau sisa makanan, agar kawasan tetap bersih dan alami dan tidak merubah perilaku satwa.
  • Hormati alam dan regulasi konservasi, karena setiap tindakan kecil dapat berdampak besar bagi kelangsungan ekosistem.

Warisan yang Harus Dijaga
Cagar Alam Sungai Kolbu adalah lebih dari sekadar persinggahan di jalur pendakian Argopuro. Ini adalah warisan alam yang perlu dijaga agar tetap lestari untuk generasi mendatang. Setiap tetes airnya adalah penopang kehidupan, dan kelestariannya bergantung pada kepedulian kita semua.

Mandi di Sungai Kolbu mungkin memberi kepuasan sesaat, tetapi apakah itu sebanding dengan risiko mencemari sumber kehidupan? Jangan biarkan jejak kita menghapus jejak kehidupan di Sungai Kolbu !

Sumber: Fajar Dwi Nur Aji, Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda pada Balai Besar KSDA Jawa Timur

Tags:

You Might also Like