A. Dasar Penunjukan dan Luas
Kawasan Dataran Tinggi Yang ditunjuk sebagai Suaka Margasatwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria Nomor : SK/12/PA/1962 tanggal 5 Mei 1962 dengan luas 14.145 hektar. Berdasarkan pengukuran penataan batas yang telah dilaksanakan pada tahun 1986, luas kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang menjadi 14.177,00 Ha.
B. Letak/Lokasi
Berdasarkan administrasi pemerintahan, kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang terletak di 4 (empat) wilayah kabupaten dengan luas masing-masing sebagai berikut :
a. Kabupaten Probolinggo : 7.452,00 Ha
b. Kabupaten Situbondo : 1.075,00 Ha
c. Kabupaten Bondowoso : 1.275,00 Ha
d. Kabupaten Jember : 4.375,00 Ha
Secara geografis kawasan ini terletak diantara 7º 56’ 45” – 7º 41” 22” LS dan 112º 38’ 38” – 112º 39’ 11” BT. Berdasarkan ketinggian tempatnya, kawasan ini terletak pada ketinggian antara 1.900 – 3.088 meter dari permukaan laut.
C. Potensi Kawasan
• Tipe Ekosistem dan Vegetasi
Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang memiliki beberapa tipe ekosistem antara lain sebagai berikut :
1). Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Pada tipe ekosistem ini memiliki vegetasi hutan tropis, terletak pada ketinggian 1200 – 1900 m dpl. Komposisi jenis dan struktur vegetasinya beragam mulai dari tumbuhan bawah, semak, perdu, tumbuhan tingkat semai, pancang dan pohon. Pohon-pohon yang berada dalam kawasan ini bisa mencapai tinggi lebih dari 30 meter. Adapun jenis – jenis vegetasi yang ada dalam ekosistem ini antara lain Jamuju (Podocarpus imbricatus), Pasang (Quercus sp), Sapen (Engelhardia spicata) dan Tutup (Homalanthus sp) .
2). Ekosistem Hutan Cemara
Terdapat pada ketinggian 2000-3000 meter dari permukaan laut. Tipe ekosistem ini didominasi vegetasi hutan cemara (Casuarina junghuniana), sering disebut hutan coniver karena didominasi oleh pohon berdaun jarum. Hutan cemara merupakan hutan sekunder yang telah mencapai klimaks dan mampu tumbuh secara alami pada daerah – daerah abu vulkanis, tanah longsor, lereng – lereng berbatu dan jurang berpasir. Pada lantai bawah ditumbuhi oleh herba pegunungan, antara lain Euphorbia javanica, Poligonum chinense, Pteridium dan Elsholzia Pubescens.
3). Ekosistem Savana
Tipe ekosistem savana ini terjadi akibat adanya kerusakan hutan yang terus menerus karena adanya kebakaran. Ekosistem ini terdapat di alun-alun besar Sikasur, alun-alun kecil, dan alun-alun lonceng. Jenis – jenis yang dominan diantaranya Alang-alang (Imperata cylindrica), Pennisetum alopecurodies, Euphorbia sp dan Pteridium sp.
4). Ekosistem Rawa / Danau
Ekosistem rawa atau danau dalam kawasan terutama terkonsentrasi di sekitar Danau Taman Hidup dan Danau Tunjung yang didominasi oleh jenis – jenis herba, antara lain : Alchemilla villosa, Eriocaulon sollyanum, Rynchospora rungosa, Carex sp, Cyperus flairdus, Oeennantjhe javanica dan Scirpus spp.
• Fauna
Jenis satwa yang dapat dijumpai antara lain Rusa Timor (Cervus timorensis), Babi Hutan (Sus scrofa dan Sus verocosus–verocosus), Kijang (Muntiacus muntjak), Kucing Hutan (Felis bengalensis), Musang (Mustela flavigola dan Mustela lutreola) dan Lutung Jawa (Tracypithecus auratus). Berbagai jenis burung banyak terdapat di dalam kawasan ini antara lain Ayam Hutan (Gallus varius dan Gallus gallus), burung Merak (Pavo muticus) dan Elang (Falconidae).
D. Aksesibilitas
Untuk menuju kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang, bila ditempuh dari ibukota Provinsi Jawa Timur yaitu dengan rute Surabaya-Baderan ± 190 km. Dari Baderan sampai ke lokasi dengan jalan kaki ± 7 jam.