Type to search

Berita

Studi Komparasi Pengelolaan Ekosistem Mangrove Pemprov Jateng di KEE Teluk Pangpang – Banyuwangi

Share

Kamis, 31 Oktober 2019, bertempat di Balai Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, telah dilaksanakan kegiatan studi komparasi pengelolaan ekosistem mangrove. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh rombongan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang terwadahi dalam Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Provinsi Jawa Tengah.

Rombongan yang sebanyak 14 orang terdiri dari berbagai unsur instansi seperti Biro Infrastuktur dan Sumber Daya Alam, Setda Provinsi Jawa Tengah, Kepala Cabang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah V, Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan, Dosen Kelautan Universitas Diponegoro, dan Dosen Lingkungan Universitas Negeri Semarang. Juga dari Wetlands, IKAMat, Balai KSDA Jawa Tengah dan Tokoh Peduli Mangrove Kab. Pemalang, Brebes, dan Rembang.

Rangkaian acara studi komparasi pengelolaan ekosistem mangrove ini dimulai pada tanggal 30 Oktober bertempat di Mangrove Wonorejo Surabaya. Kemudian dilanjutkan kunjungan ke Mangrove BeeJay Bakau Resort (BJBR), Kabupaten Probolinggo dan terakhir ke Mangrove Taman Nasional Alas Purwo pada 1 November 2019.

Kunjungan Tim Studi Komparasi Pengelolaan Mangrove di Teluk Pangpang – Banyuwangi ini untuk melihat pengelolaan ekosistem mangrove melalui skema penetapan dan pengelolaan model Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) serta kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Rombongan disambut oleh Forum Koloborasi pengelolaan KEE Teluk Pangpang antara lain Balai Besar KSDA Jawa Timur, Bappeda Kab. Banyuwangi, Dinas Perikanan dan Pangan Kab. Banyuwangi, dan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Serta muspika setempat seperti Pj. Kepala Desa Wringinputih dan Kaur Kesejahteraan Rakyat, Ketua Kelompok KUB Mina Sero Laut, KUB Bangkit Remaja Tegalpare, KUB Pesona Teluk Pangpang, perwakilan Desa Kedunggebang, dan Conservation International Indonesia (CII).

Acara studi komparasi ini diawali dengan sambutan Pj. Kepala Desa Wringinputih, Budi Santoso. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah karena telah berkunjung ke Teluk Pangpang untuk melihat pengelolaan KEE. Selanjutnya Acara sharing pengalaman keberhasilan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat pesisir oleh Anang Budi Wasono, Dinas Perikanan dan Pangan Kab. Banyuwangi. Kemudian, presentasi Profil pengelolaan KEE Mangrove Teluk Pangpang oleh Agus Ariyanto, S.Hut., M.Sc., PEH Balai Besar KSDA Jawa Timur.

KEE Teluk Pangpang merupakan salah satu dari 17 KEE awal yang ditetapkan oleh Kementerian Kehutanan pada tahun 2011. KEE ini telah memiliki forum kolaborasi pengelolaan yang disahkan berdasarkan SK Bupati Banyuwangi pada tahun 2011. Selain itu juga telah memiliki rencana aksi pengelolaan yang disusun oada tahun 2012 untuk periode 2013 s/d 2017.

Saat ini sedang dalam proses Revisi SK Forum Pengelola dari SK Bupati menjadi SK Gubernur Provinsi Jawa Timur seiring berlakunya Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dan telah dilakukan deliniasi/pemetaan batas kawasan pada bulan April 2019 oleh Tim dari Direktorat Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE), Balai Besar KSDA Jawa Timur, Perum Perhutani BKPH Blambangan, KPH Banyuwangi Selatan dan perwakilan masyarakat desa. Terhadap rencana aksi telah dilakukan rapat penyusunan rencana aksi pengelolaan pada tanggal 28 Oktober 2019 di Astol Hotel Banyuwangi.

Rombongan sangat antusias menyimak dan berdiskusi terkait pengelolaan KEE Teluk Pangpang. Beberapa hal yang didiskusikan antara lain mekanisme penetapan ekosistem mangrove sebagai KEE, Pengelolaan Kolaboratif terdiri dari unsur apa saja dan bagaimana cara membangun komunikasi, ektensifikasi usaha tambak yang menganggu ekosistem mangrove.

Tak kalah menarik juga terkait pemberdayaan masyarakat yaitu kiat-kiat pengelola dalam membangun kebersamaan kelompok usaha karena kami melihat khususnya di Desa Wringinputih yang terdapat 3 kelompok usaha. Namun semuanya bisa guyup rukun termasuk pembagian keuntungan dari usaha ekowisata yang sudah berkembang.

Setelah Acara diskusi kemudian dilanjutkan dengan acara penyerahan kenang-kenangan dari KKMD Provinsi Jawa Tengah untuk Forum Pengelola KEE Teluk Pangpang. Tak lupa dilakukan kunjungan lapangan ke Pantai Panorama Kili-Kili. Pantai ini memiliki hamparan mangrove yang cukup luas dan menjadi habitat berbagai jenis burung air. Kawasan ini juga terdapat pohon mangrove tua (old mangrove) yang diperkirakan telah berusia lebih dari 100 tahun yaitu jenis Avicenia marina.

Di kawasan ini pengunjung dapat menyaksikan atraksi berbagai jenis burung dalam jumlah ribuan terbang pada pagi hari dan akan kembali pada sore hari. Rombongan sangat senang dapat menyaksikan atraksi burung air, keunikan mangrove di Pantai Panorama Kili-Kili serta keramahan kelompok pengelola. Karena hari sudah petang maka rombongan mengurungkan niat untuk melakukan susur mangrove sungai setail-Teluk Pangpang, mereka berharap dapat kembali lagi lain waktu.

Penulis dan Foto : Agus Ariyanto, S.Hut., M.Sc. PEH Muda pada BBKSDA Jatim
Penyunting : Agus Irwanto

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment