Type to search

Berita

Perwira TNI AL dan Pejuang Satwa Liar Bersatu Jaga Alam Nusantara

Share

Surabaya, 1 Agustus 2025. Di tengah hiruk pikuk Surabaya malam itu, bukan hanya kenangan 10 tahun pengabdian yang dibicarakan. Di Ruang Pertemuan Hotel Vasa, para perwira TNI AL yang tergabung dalam Dasawarsa Moro Panuluh AAL 60/2015 menyatukan semangat bersama para penjaga rimba, melindungi satwa liar, menjaga warisan bangsa yang hidup, bernapas, dan terus terancam.

,Seakan menjadi simpul temu antara pengawal laut dan penjaga hutan, peringatan satu dekade pengabdian perwira TNI AL lulusan AAL angkatan 60 tahun 2015 diwarnai dengan napas konservasi. Di balik formalitas reuni militer, ada semangat yang lebih mendalam yaitu menyelami pentingnya pelestarian alam dan menyusun barisan untuk melindungi satwa liar Nusantara.

Sekitar 100 perwira yang kini tersebar dari Sabang hingga Merauke menghadiri kegiatan bertajuk Sosialisasi Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) yang dilaksanakan dengan menggandeng Balai Besar KSDA Jawa Timur dan Direktorat Konservasi Satwa dan Genetika (KSG) Ditjen KSDAE.

Materi utama disampaikan oleh Krismanko Padang, mewakili Direktorat KSG, dengan topik bertajuk “Upaya Penyelamatan Satwa Liar sebagai Aset Bangsa Indonesia.” Ia menggugah kesadaran bahwa satwa liar tak hanya soal ekologi, melainkan identitas dan harga diri bangsa.

Mewakili Balai Besar KSDA Jawa Timur, Tim Seksi KSDA Wilayah (SKW) III Surabaya hadir untuk menyampaikan peran strategis BBKSDA Jatim dalam konservasi di wilayah urban-industrial. Disampaikan pula informasi krusial seputar UU No. 32 Tahun 2024, serta kebijakan perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar (TSL) sesuai regulasi terbaru.

Tak hanya itu, kolaborasi juga melibatkan LSM Flight yang fokus pada pelestarian burung liar, memperkaya diskusi dengan perspektif masyarakat sipil yang bergerak di garis depan penyelamatan satwa.

Di laut mereka bersumpah menjaga kedaulatan. Di darat, mereka kini meneguhkan komitmen menjaga biodiversitas. Pertemuan lintas profesi ini menjadi bukti bahwa konservasi bukan hanya urusan kementerian kehutanan, pegiat lingkungan, atau pengelola kawasan. Tapi panggilan bagi siapa saja yang masih percaya, bahwa hutan, laut, dan seluruh makhluk hidup di dalamnya adalah titipan untuk generasi masa depan. (dna)

Sumber: Bidang KSDA Wilayah 2 Gresik – Balai Besar KSDA Jawa Timur

Tags:
Previous Article