Peringati Hari Lahan Basah Sedunia di TWA. Gunung Baung: Tanam Pohon, Berbagi Kehidupan untuk Masa Depan Hijau
Share
Di tengah dinamika perubahan iklim dan urbanisasi yang semakin pesat, langkah nyata untuk menyelamatkan alam menjadi sangat penting. Inilah mengapa pada 31 Januari – 1 Februari 2025, Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Baung menjadi panggung aksi inspiratif dalam rangka merayakan Hari Lahan Basah Sedunia yang bertajuk “Tanam Pohon, Berbagi Kehidupan”.
Acara ini wujud sinergi antara inovasi, kepedulian, dan kolaborasi lintas sektor. Diprakarsai oleh Mahasiswa Pecinta Alam MAPALIPMA – Institut Pertanian Malang (IPM) serta dukungan penuh dari Balai Besar KSDA Jawa Timur (BBKSDA Jatim), PT. Multi Agroforestindo, Javan Langur Center serta Yayasan Gajah Sumatera (YAGASU). Kegiatan ini mengumpulkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat Desa Kertosari, organisasi pecinta alam (SISPALA dan MAPALA), serta Kader Konservasi binaan BBKSDA Jatim yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Timur.
Kehangatan acara dimulai tepat pukul 19.00 WIB pada malam (31/01/25). Dengan sambutan penuh semangat dari Mamat Ruhimat, S.H., Kepala Seksi KSDA Wilayah VI Probolinggo, sebagai perwakilan dari Balai Besar KSDA Jawa Timur. Energi positif semakin terasa dengan kehadiran Dr. Ir. Siti Farida, M.P., Rektor Institut Pertanian Malang, yang mengajak semua pihak untuk berpadu dalam menciptakan solusi berkelanjutan bagi lingkungan.
Tak hanya seremonial, acara ini juga menghadirkan sarasehan interaktif oleh para pemantik diskusi dari BBKSDA Jatim, Himpunan Alumni IPM, serta dari Yayasan Gajah Sumatera yang menyajikan perspektif segar mengenai peran vital pohon dan lahan basah dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Diskusi ini menggarisbawahi betapa pentingnya nilai pohon dan lahan basah.
Pohon dan lahan basah serta kawasan konservasi khususnya TWA. Gunung Baung secara umum tidak hanya berperan sebagai habitat bagi keanekaragaman hayati, tetapi juga sebagai penyangga sosial-ekonomi melalui penyediaan air bersih, pengendalian banjir, dan dukungan terhadap kehidupan masyarakat sekitar.
Sebagai aksi nyata, Sabtu (01/02/25) dilakukan penanaman 295 bibit pohon yang terdiri dari jenis Bambu, Kesambi, Beringin, Kenitu, dan Nangka di tiga lokasi strategis. Pada area Blok rehabilitasi TWA. Gunung Baung, Areal batas konsesi IUPSWA PT. Multi Agroforestindo, serta jalan akses desa menuju TWA. Gunung Baung.
Semangat “Tanam Pohon, Berbagi Kehidupan” ini tak hanya terpancar dari penanaman pohon, melainkan juga dari pengakuan mendalam terhadap nilai lahan basah. Seiring perayaan Hari Lahan Basah Sedunia yang jatuh pada tanggal 2 Februari yang mengangkat tema “Lahan Basah dan Manusia”, kita diingatkan bahwa lahan basah adalah sumber kehidupan, penyedia habitat, sumber air, dan benteng alami terhadap perubahan iklim.
Di era di mana inovasi dan aksi nyata harus berjalan beriringan, kegiatan ini menginspirasi kita untuk berpikir dan bertindak lebih hijau. Mari bersama-sama membangun masa depan yang berkelanjutan dengan menanam pohon, melestarikan lahan basah, dan menyebarkan semangat konservasi yang modern dan inklusif.
Bersama kita bisa menciptakan bumi yang lebih hijau, lebih asri, dan penuh kehidupan. Tanam pohon, rawat lahan basah, berbagi kehidupan untuk semua. (dna)