Type to search

Berita

Penguatan Garda Depan Tim MATAWALI BBKSDA Jawa Timur

Share

Di balik setiap keberhasilan operasi evakuasi dan penanganan interaksi negatif manusia–satwa liar, terdapat kesiapsiagaan petugas yang bekerja di garis terdepan. Untuk memastikan kesiapan tersebut terus terjaga, Balai Besar KSDA Jawa Timur melalui Bidang KSDA Wilayah II Gresik melaksanakan penyerahan peralatan evakuasi dan penanganan satwa konflik kepada Seksi KSDA Wilayah III Surabaya dan Seksi KSDA Wilayah IV Pamekasan, Jumat (12/12/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian penting dari penguatan implementasi MATAWALI, sebuah sistem respons cepat BBKSDA Jawa Timur dalam menangani interaksi negatif satwa liar dengan manusia secara profesional, aman, dan berorientasi pada keselamatan bersama.

Kepala Bidang KSDA Wilayah II Gresik, Ichwan Muslih menegaskan bahwa penguatan peralatan lapangan merupakan kebutuhan mendasar bagi petugas yang berada di garis depan konflik satwa.

“Petugas MATAWALI adalah garda terdepan BBKSDA Jawa Timur dalam merespons kejadian konflik dan evakuasi satwa liar. Karena itu, mereka harus dibekali peralatan yang memadai agar setiap tindakan di lapangan dapat dilakukan secara cepat, aman, dan tetap mengedepankan kesejahteraan satwa,” ujarnya.

Beliau juga menambahkan bahwa wilayah kerja Bidang KSDA Wilayah II memiliki kompleksitas tinggi, dengan perjumpaan antara manusia dan satwa yang kian intens seiring perubahan bentang alam dan aktivitas manusia. Kesiapsiagaan teknis, menurutnya, menjadi fondasi utama keberhasilan mitigasi konflik.

Dalam penyerahan tersebut, berbagai peralatan lapangan disalurkan, antara lain sarung tangan kulit elang, penjepit ular, hook, jerat macaca, face shield, jaring penangkap, sepatu boot, headlamp, jas hujan, tali pengikat barang kendaraan, sarung tangan keselamatan, hingga kandang satwa. Seluruh peralatan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing wilayah kerja.

Sementara itu, Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur menegaskan bahwa penguatan Tim MATAWALI tidak hanya berhenti pada penyediaan peralatan, tetapi juga merupakan bagian dari upaya membangun sistem penanganan satwa liar yang berkelanjutan.

“Konservasi hari ini menuntut kesiapan yang utuh, sumber daya manusia yang terlatih, peralatan yang memadai, dan pendekatan yang humanis. Tim MATAWALI hadir untuk memastikan bahwa setiap penanganan konflik satwa dilakukan secara profesional, melindungi masyarakat, sekaligus menjaga martabat dan keselamatan satwa liar,” tegasnya.

Beliau menekankan bahwa setiap intervensi terhadap satwa liar harus dilakukan secara terukur dan bertanggung jawab. Karena di balik setiap evakuasi terdapat tujuan jangka panjang menjaga keseimbangan ekosistem dan harmoni manusia dengan alam.

Melalui penguatan garda depan Tim MATAWALI ini, BBKSDA Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah dinamika interaksi negatif manusia dan satwa liar. Sebab, di setiap peralatan yang digunakan dengan kehati-hatian, tersimpan pesan bahwa konservasi bukan sekadar reaksi atas konflik, melainkan ikhtiar menjaga kehidupan, baik manusia maupun satwa, agar tetap berjalan berdampingan.

Penulis: Fajar Dwi Nur Aji – PEH Ahli Muda BBKSDA Jatim
Editor: Agus Irwanto
Sumber: Bidang KSDA Wilayah II Gresik

Tags:

You Might also Like