Pelepasliaran Lutung Jawa Kembali ke Habitat Alaminya
Share
Sebanyak 4 ekor Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) dilepasliarkan oleh Balai Besar KSDA Jatim bersama Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa (The Aspinall Foundation-Indonesia Program/TAF-IP) di Cagar Alam Pulau Sempu (CAPS), 25 November 2023. Sebelumnya, mereka telah menjalani proses habituasi, agar lutung dapat beradaptasi dengan iklim di habitat barunya, Pulau Sempu, sebuah cagar alam yang berada di sisi Selatan Kabupaten Malang.
Keempat lutung tersebut masing-masing seekor jantan yang bernama Jefan, dan 3 ekor betina bernama Mini, Tipli, Cica. Semuanya telah menjalani rehabilitasi bervariasi antara 1 hingga 2 tahun di Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa, Kawasan Hutan Coban Talun, Desa Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Batu.
Menurut Iwan Kurniawan, Manajer JLC-TAFIP, lutung-lutung yang dilepasliarkan ke alam sudah sehat dan terbebas dari penyakit berbahaya menular.
“Mereka telah mejalani pemeriksaan fisik, pemeriksaan parasit internal pada feses, hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, herpes, Tuberculosis (TBC), SIV (Simian Immunodeficiency Virus), STLV (Simian T-lymphotropic Virus), SRV (Simian Retro Virus), kultur bakteri, dan SARS COVID-19”, jelas Iwan.
Pada tahapan pasca pelepasliaran, Tim BBKSDA Jatim bersama JLC-TAFIP akan melakukan monitoring terhadap keempat lutung. Hal ini untuk melihat keberadaan dan kemampuan satwa dalam beradaptasi terhadap habitat alami barunya.
Selain lutung, BBKSDA Jatim juga melepasliarkan puluhan satwa lainnya, masing-masing 2 ekor Trenggiling (Manis javanica), 10 ekor burung Cica daun besar (Chloropsis sonnerati), seekor Merbah belukar (Pycnonotus plumosus), 2 ekor Kepudang kuduk hitam (Oriolus chinensis), dan 10 ekor ular Sanca Kembang (Malayopython reticulatus). Satwa-satwa tersebut merupakan hasil penyerahan masyarakat, dan penegakan hukum yang dilakukan pihak Gakkum Jabalnusra dan BBKP Surabaya. (agus irwanto)