Patroli Pencegahan Karhutla di CA. Gunung Picis dan CA. Gunung Sigogor
Share
Balai Besar KSDA Jawa Timur melalui Resort Konservasi Wilayah (RKW) 06, Seksi KSDA Wilayah II Bojonegoro, kembali melaksanakan kegiatan Patroli Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di dua kawasan konservasi penting, Cagar Alam (CA) Gunung Picis dan CA. Gunung Sigogor. Kegiatan tersebut digelar pada 22 hingga 24 Oktober 2025.
Dua tim patroli diterjunkan secara terpisah untuk menyusuri jalur-jalur rawan kebakaran di kedua kawasan yang berada di lereng pegunungan Wilis ini. Hasilnya, tidak ditemukan adanya titik api maupun tanda-tanda kebakaran, berkat kondisi cuaca yang lembab setelah hujan beberapa hari terakhir. Kelembaban seresah di kedua kawasan masih cukup baik.
Patroli di CA Gunung Picis berfokus pada Blok Sangubanyu dan Blok Trungo, dengan luas sekitar 3,75 hektare, yang berbatasan langsung dengan hutan produksi Perhutani BKPH Wilis Barat. Kawasan ini sering dilintasi masyarakat untuk mencari pakan ternak dan menyadap getah Pinus, aktivitas yang kerap menjadi potensi awal kebakaran saat musim kemarau panjang.
Di sepanjang jalur, tim mencatat keberadaan vegetasi khas pegunungan Jawa Timur, antara lain Pinus (Pinus merkusii), Morosowo, Cemara gunung, Puspo, Pasang, dan Suren. Serasah kering daun pinus dan puspo tampak menumpuk di lantai hutan, namun masih cukup lembab berkat curah hujan yang menjaga keseimbangan mikroklimat kawasan.
Sementara itu, tim kedua yang bertugas di CA Gunung Sigogor melakukan patroli di Blok Wates dan Blok Kantil, dengan area pengamatan sekitar 4,5 hektare. Vegetasi di kawasan ini didominasi oleh Pinus, Bambu, Puspo, Kemaduh, dan Pasang. Hasil uji remas seresah juga menunjukkan tingkat kelembaban yang baik, serasah patah tanpa hancur, menandakan kadar air masih cukup tinggi.
Selain memastikan kondisi ekologi kawasan, kegiatan patroli ini juga menjadi momen penting bagi petugas untuk melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat sekitar. Tim memberikan pemahaman tentang bahaya kebakaran hutan dan pentingnya menjaga kelestarian kawasan konservasi bersama-sama.
Pendekatan partisipatif ini menjadi kunci keberhasilan pencegahan kebakaran di wilayah konservasi. Masyarakat sekitar yang menggantungkan hidup pada sumber daya alam di sekitar hutan, menjadi garda terdepan dalam menjaga ekosistem tetap aman dari api.
Gunung Picis dan Gunung Sigogor adalah dua benteng terakhir hutan pegunungan asli di gugus Wilis Selatan, menyimpan berbagai jenis flora dan fauna penting yang menjadi penanda kesehatan ekosistem Jawa Timur bagian barat.
Patroli ini bukan hanya tentang mencegah api, tetapi tentang menjaga kehidupan yang tersembunyi di balik lembabnya seresah, dari mikroba tanah hingga tegakan pohon besar yang menopang keanekaragaman hayati kawasan.
Ketika seresah tetap lembab, kehidupan di lantai hutan tetap berdenyut. Di situlah, keseimbangan alam dijaga, dan api dicegah bahkan sebelum ia sempat lahir.
Kegiatan patroli pencegahan kebakaran di CA Gunung Picis dan CA Gunung Sigogor ini merupakan bagian dari strategi pengelolaan adaptif Balai Besar KSDA Jawa Timur dalam menjaga integritas ekosistem hutan konservasi di tengah perubahan iklim.
Sinergi antara petugas lapangan, masyarakat sekitar, dan kondisi alam yang mendukung menjadi faktor penting dalam memastikan kedua kawasan tetap lestari, menjaga paru-paru hijau pegunungan Wilis agar terus bernafas untuk kehidupan yang lebih panjang. (dna)
Sumber: Bidang KSDA Wilayah 1 Madiun – Balai Besar KSDA Jawa Timur

