Type to search

Berita

Pak Gie, Sang Kolonel Hutan yang Tak Pernah Pensiun di Hati Rekan-rekannya

Share

Di balik lebatnya hutan dan derasnya arus perjuangan konservasi, ada sosok yang telah mengabdikan hampir separuh hidupnya menjaga alam. Sugiono, seorang veteran konservasi, telah melewati 38 tahun sebagai ujung tombak perlindungan alam, sejak masa ketika para pejuang konservasi yang bekerja di Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA) dan lebih sering disebut sebagai “Perkumpulan Pegawai Aneh” sebagai julukan bagi mereka yang memilih jalan sunyi menjaga kelestarian hutan dan satwa liar.

Memulai perjalanan sebagai pegawai honorer pada tahun 1987, Sugiono menginjakkan kaki pertamanya sebagai CPNS di Pulau Bawean. Empat tahun di sana, menjelajahi Cagar Alam dan Suaka Margasatwa, bukan sekadar tugas, itu adalah panggilan jiwa. Ia kemudian melanjutkan pengabdiannya di Trenggalek, Blitar, hingga akhirnya menutup tugas di Kediri.

Di mata pimpinan, ia adalah “Kolonel,” seorang prajurit tanpa pangkat militer, tapi dengan dedikasi yang tak terbantahkan. Bagi rekan-rekan, ia adalah “Ayah”, sosok bijaksana yang selalu siap berbagi ilmu, pengalaman, dan semangat pantang menyerah. Dari menelusuri jejak satwa liar di pelosok Panggul, hingga misi evakuasi satwa di berbagai lokasi, Sugiono telah menorehkan jejaknya dalam sejarah konservasi.

Kini, Maret 2025 menandai akhir masa dinasnya sebagai Polhut. Namun, semangat dan pesan yang ia tinggalkan akan terus bergema: “Cintailah pekerjaanmu.” Karena bagi Sugiono, menjadi penjaga alam bukan sekadar profesi—itu adalah takdir yang tak akan pernah pensiun.

Selamat purna tugas, Ayah Sugiono. Jejakmu akan selalu hidup dalam ingatan hutan dan mereka yang meneruskan perjuangan ini. (dna)

Sumber: Bidang KSDA Wilayah I Madiun

Tags:

You Might also Like