Ngobar dengan Menu Sinkronisasi RHL dan KEE
Share
Kamis, 8 Oktober 2020 telah dilaksanakan Acara “Ngobar” Ngopi bareng untuk membahas sinkronisasi kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) BPDAS Solo dengan kegiatan Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Mangrove Ujung Pangkah Kab. Gresik.
Acara dilaksanakan di Kebon Agung, Desa Pangkahkulon, Kec. Ujung Pangkah. Dihadiri oleh Kepala BPDAS Solo, Kepala Bidang KSDA Wilayah II Gresik, Kepala SKW III Surabaya, RKW 10 Gresik, Perwakilan BAPPEDA Kab. Gresik, Kepala Desa Pangkahwetan dan Kepala Desa Banyuurip. Poin-poin selama diskusi Ngopi Bareng antara lain:
• Kegiatan RHL di Kawasan mangrove Ujung Pangkah merupakan bagian dari program padat karya untuk Pemulihan Ekonomi Nasional dari Ditjen PDAS HL melalui UPT nya yaitu BPDAS Solo
• Target di kawasan mangrove Ujung Pangkah tahun 2020 adalah seluas 300 ha + 16 ha di Daerah Manyar, Gresik dan Brondong Lamongan.
• Kawasan Mangrove Ujung Pangkah telah ditetapkan sebagai KEE melalui SK Gubernur Jawa Timur tanggal 13 Juli 2020
• RHL akan diprioritaskan di KEE Mangrove Ujung Pangkah. Pada tahun ini dilakukan seluas 140 ha di Desa Pangkahwetan, 95 ha Desa Pangkahkulon dan 32 ha Desa Banyuurip.
• Kegiatan RHL akan memperhatikan area yang menjadi habitat Burung Air baik Burung Migran maupun penetap berupa (mudflat). Area ini merupakan tempat mencari pakan burung sehingga sedapat mungkin tidak dilakukan penanaman.
• KEE Mangrove Pangkah ini merupakan Important Bird Area (IBA), berdasarkan Monitoring Keanekaragaman Hayati yang telah dilakukan oleh Tim BBKSDA Jatim, LSM Pengamat Satwa dan FKH Unair ditemukan 74 jenis burung 27 jenis merupakan jenis burung migran.
• Kegiatan RHL BPDAS Solo ini akan dimasukan dalam Rencana Aksi pengelolaan KEE termasuk rencana pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) Mangrove nantinya.
• Akan ada kunjungan dari 3 kementerian yaitu Kementerian Perekonomian, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta kementerian Maritim dan Investasi di bulan Oktober ini untuk memantau program padat karya melalui penanaman mangrove ini. Selanjutnya akan dicanangkan kunjungan Presiden RI di area RHL mangrove. Ada 2 alternatif lokasi kunjungan yaitu area RHL Randuboto, Sedayu dan area RHL di KEE mangrove Desa Pangkah Wetan.
• Dalam rangka pemantapan pengelolaan dan peningkatan pendapatan masyarakat sekitar KEE mangrove Ujung Pangkah akan dilakuka pemberian bantuan ekonomi produktif. Tahun 2020 dianggarkan bantuan berupa : 2 Kapal Motor (Desa Banyuurip dan Pangkahkulon), alat pengolah produk mangrove dan perikanan untuk ke-3 desa, pelatihan Interpreter/pemandu wisata, pelatihan pengolahan produk mangrove dan perikanan, pelatihan pengemasan dan pemasaran produk mangrove dan perikanan.
• Agenda yang akan segera dilaksanakan yaitu pembentukan Forum Pengelola KEE Mangrove Ujung Pangkah dan penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan. UPT BPDAS akan dimasukan ke dalam stakeholder Forum Pengelola KEE.
• Pihak desa sangat mendukung program RHL dan KEE Mangrove Ujung Pangkah karena berdampak positif pada ekonomi masyarakat desa sekitar. Pihak desa juga telah membuat konsep pengembangan melalui wisata seperti wisata mancing, pengembangan pasar apung di Pangkah Wetan, Kuliner/live cooking serta kluster agrowisata berupa wisata petik buah jeruk, rambutan, buah naga dan penangkaran rusa.
• Untuk Desa Banyuurip telah dikembangkan wisata mangrove yaitu banyuurip Mangrove center (BMC), mengedepankan konservasi dan pendidikan, kerjasama dengan lembaga pendidikan, banyak perguruan tinggi yang telah berkunjung dan melakukan study di Banyuurip.
• Potensi hasil budidaya kerang hijau juga sangat melimpah, sudah diolah menjadi kerang crispy namun pemasaran masih belum optimal.
• Penyusunan konsep bersama dalam pengembangan wisata di Ujung Pangkah melibatkan 3 (tiga) desa banyuurip, pangkahkulon dan pangkahwetan, pembuatan cluster berdasarkan potensi serta paket wisata/ link wisata.
• Komitmen bersama dalam pengelolaan KEE Mangrove Ujung pangkah serta perlunya monitoring dan evaluasi setiap tahunnya, apa yang sudah dicapai dan apa hambatannya.