Type to search

Berita

Merayakan Semangat Sumpah Pemuda, 39 Ekor Monyet Ekor Panjang di Lepasliarkan di Nusa Barung

Share

Di tengah semilir angin laut selatan dan kicau burung hutan tropis, semangat Sumpah Pemuda bergaung dalam wujud paling natural, kebebasan. Pada peringatan ke-97 Sumpah Pemuda (28/10/2025), Balai Besar KSDA Jawa Timur bersama berbagai unsur TNI, Polri, pemerintah daerah, dan Jaringan Satwa Indonesia (JSI) melaksanakan kegiatan Apel Sumpah Pemuda sekaligus pelepasliaran 39 ekor Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Suaka Margasatwa Pulau Nusa Barung, Kabupaten Jember.

Kegiatan yang berlangsung di Blok Jeruk, Pulau Nusa Barung, ini menjadi simbol harmoni antara nasionalisme manusia dan kebebasan satwa liar. Apel bersama yang diikuti oleh Komandan Pos TNI AL Puger, Komandan Satgas Pamputer Nusa Barung, perwakilan Polsek Puger, Polsek Gumukmas, Kecamatan Gumukmas, Koramil Puger, serta tim JSI, menjadi pembuka kegiatan yang sarat makna konservasi tersebut.

Sebanyak 39 ekor Monyet Ekor Panjang yang berasal dari Cikole, Jawa Barat, dilepasliarkan ke habitat alaminya setelah melalui proses panjang rehabilitasi dan penyesuaian perilaku liar. Berdasarkan dokumen SATS-DN, sebanyak 24 ekor dilepas dengan metode hard release, langsung menuju alam liar tanpa tahapan penyesuaian, yang terbagi di dua lokasi berbeda: 12 ekor di Blok Talok dan 12 ekor di Blok Pasir Panjang.

Sementara itu, 15 ekor lainnya menjalani tahap soft release melalui kandang habituasi di Blok Jeruk. Kelompok ini dibagi menjadi dua grup, 10 ekor dalam kelompok pertama dan 5 ekor dalam kelompok kedua. Metode ini memungkinkan satwa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya secara bertahap sebelum benar-benar dilepas ke alam bebas.

Tim dari Balai Besar KSDA Jawa Timur bersama JSI akan melakukan monitoring intensif selama dua minggu ke depan, guna memastikan adaptasi dan kondisi satwa di habitat alaminya berjalan baik. Pemantauan meliputi perilaku, pola makan, pergerakan kelompok, hingga interaksi dengan populasi liar yang telah ada di Pulau Nusa Barung.

Kegiatan ini bukan hanya bentuk tanggung jawab terhadap satwa yang telah direhabilitasi, namun juga menjadi perwujudan nyata semangat konservasi lintas lembaga, dari aparat keamanan, pemerintah, hingga masyarakat sipi, yang bersatu untuk satu tujuan, menjaga keseimbangan alam.

Di tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota, di antara rimbun hutan tropis dan debur ombak selatan, makna Sumpah Pemuda terasa lebih dalam. Sumpah yang tak hanya diucapkan dengan kata, tetapi diwujudkan dengan tindakan nyata membebaskan kehidupan lain agar tetap lestari di bumi yang sama.

Kemerdekaan sejati bukan hanya milik manusia, tetapi milik setiap makhluk yang hidup di bumi ini. (dna)

Sumber: Bidang KSDA Wilayah 3 Jember – Balai Besar KSDA Jawa Timur

Tags:

You Might also Like