Type to search

Berita

Menjaga Hulu Kehidupan, Melindungi Mata Air Suaka Margasatwa Pulau Bawean

Share

Pulau Bawean merupakan pulau kecil yang sangat bergantung pada keberadaan hutan sebagai penyangga sistem tata air. Di kawasan Suaka Margasatwa (SM) Pulau Bawean, hutan berfungsi sebagai hulu kehidupan, tempat terbentuknya mata air dan aliran sungai yang menopang keseimbangan ekosistem serta kebutuhan dasar masyarakat pulau.

Dalam rangka memastikan fungsi lindung tersebut tetap terjaga, Balai Besar KSDA Jawa Timur melalui Tim Resort Konservasi Wilayah 10 Pulau Bawean bersama Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Bawean Lestari melaksanakan kegiatan SMART Patrol kawasan konservasi pada dua periode, yaitu 27 November–3 Desember 2025 dan 4–11 Desember 2025.

Kegiatan patroli dilaksanakan pada 30 grid yang tersebar di lima blok kawasan, meliputi Blok Gunung Besar, Kumalasa, Teneden, Alas Timur, dan Payung-payung, dengan total luasan area terjangkau lebih dari 170 ha. Patroli dilakukan melalui jalur rutin dan jalur baru yang disesuaikan dengan kondisi topografi serta tingkat kerentanan kawasan.

Salah satu fokus utama patroli adalah pendataan dan pengamanan fitur hidrologis, khususnya mata air dan aliran sungai yang berada di dalam kawasan konservasi. Dari hasil patroli, tim mendokumentasikan keberadaan sungai dan sumber mata air di sejumlah grid strategis. Keberadaan fitur alam ini menjadi indikator penting bahwa kawasan masih berfungsi secara optimal sebagai daerah resapan dan penyedia air bersih.

Selain fitur alami, patroli juga mencatat keberadaan instalasi air bersih dan sarana pengairan masyarakat yang memanfaatkan sumber air dari kawasan hutan. Temuan ini menunjukkan keterkaitan erat antara kelestarian kawasan konservasi dengan keberlanjutan kehidupan masyarakat desa penyangga di Pulau Bawean.

Patroli dilaksanakan dengan berjalan kaki, menggunakan perangkat GPS, kamera, serta pencatatan data melalui Aplikasi SMART Mobile untuk mendokumentasikan potensi kawasan, keanekaragaman hayati, dan fitur spasial pendukung. Pendekatan ini memastikan seluruh data lapangan tercatat secara sistematis dan dapat menjadi dasar pengelolaan kawasan ke depan.

Sebagai bagian dari kegiatan, tim juga melakukan koordinasi dengan pemerintah desa serta sosialisasi kepada masyarakat desa penyangga untuk mendorong peran aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian kawasan dan sumber air. Kolaborasi ini menjadi kunci penting dalam memperkuat perlindungan kawasan konservasi di pulau kecil.

Melalui kegiatan SMART Patrol, Balai Besar KSDA Jawa Timur menegaskan komitmennya dalam menjaga Suaka Margasatwa Pulau Bawean tidak hanya sebagai habitat satwa liar, tetapi juga sebagai penyangga sistem kehidupan. Menjaga hutan di hulu berarti melindungi mata air, dan pada akhirnya memastikan keberlanjutan ekosistem serta ketersediaan air bagi masyarakat Pulau Bawean.

Penulis: Fajar Dwi Nur Aji – PEH Ahli Muda BBKSDA Jatim
Editor: Agus Irwanto
Sumber: Bidang KSDA Wilayah II Gresik

Tags:

You Might also Like