Melata di Antara Rumah, Seekor Sanca Dievakuasi
Share
Sebuah laporan seorang warga pada Senin, 22 Desember 2025, membawa tim Matawali Balai Besar KSDA Jawa Timur ke sebuah perjumpaan tak terduga. Seekor ular sanca kembang sepanjang sekitar satu meter ditemukan hidup di area permukiman Perumahan Driyorejo, Gresik.
Bukan perburuan sensasi, melainkan respons cepat berbasis keselamatan manusia dan kesejahteraan satwa, sebuah irisan tipis antara ruang hidup manusia dan satwa liar.
Laporan awal disampaikan oleh Rias yang diteruskan melalui Kepala Seksi KSDA Wilayah III Surabaya. Tindak lanjut dilakukan segera dilakukan oleh petugas yang berkoordinasi dengan Lydia, istri pelapor, untuk memastikan situasi aman.
Berdasarkan keterangan warga, satwa diduga berasal dari rumah kosong di sebelah hunian, sebuah penanda klasik bagaimana celah-celah ruang kota kerap menjadi koridor satwa. Ular yang dievakuasi merupakan jenis Malaypython reticulatus, jenis yang tidak termasuk satwa dilindungi undang-undang.
Meski demikian, prinsip penanganan tetap sama, humanis, aman, dan bertanggung jawab. Satwa kemudian dievakuasi ke Kandang Unit Penyelamatan Satwa Balai Besar KSDA Jawa Timur di Sidoarjo untuk penanganan lanjutan, memastikan keselamatan warga sekaligus meminimalkan stres pada satwa.
Peristiwa ini kembali menjadi pengingat bahwa meningkatnya interaksi negatif manusia–satwa di kawasan penyangga dan permukiman membutuhkan kewaspadaan, literasi publik, serta respons cepat otoritas konservasi. Bukan untuk meniadakan satwa dari lanskap kita, melainkan menata ulang cara berbagi ruang, dengan pengetahuan sebagai pagar pertama dan empati sebagai kompasnya.
Penulis: Fajar Dwi Nur Aji – PEH Ahli Muda BBKSDA Jatim
Editor: Agus Irwanto
Sumber: Bidang KSDA Wilayah II Gresik

