Type to search

Berita

Matahari, Rantai, dan Derita Beruk di Bangkalan

Share

Di bawah terik matahari, seekor beruk (Macaca nemestrina) menatap kosong, terikat pada sebuah tiang besi di tepi jalan raya Desa Tonjung Burneh, Bangkalan. Tubuhnya dirantai, tanpa naungan, tanpa kandang, dan dikelilingi tumpukan sampah. Hanya sesekali tangan manusia yang peduli menyodorkan makanan seadanya. Di balik tatapan matanya yang sayu, tersimpan kisah panjang tentang luka, penelantaran, dan perjuangan hidup satwa liar yang seharusnya bebas di rimba tropis.

Laporan memilukan itu disampaikan oleh seorang warga bernama Sakinah kepada Balai Besar KSDA Jawa Timur. Tak menunggu lama, tim MATAWALI Seksi KSDA Wilayah IV Pamekasan bergerak. Tiga hari kemudian, pada Selasa, 19 Agustus 2025, mereka tiba di lokasi untuk memastikan kabar tersebut.

Benar adanya. Seekor beruk dalam kondisi mengenaskan masih terikat di sana. Setelah proses dialog dan pemahaman hukum konservasi diberikan kepada pemilik, satwa itu akhirnya diserahkan secara sukarela kepada negara.

Tanpa menunda waktu, tim segera melakukan evakuasi. Beruk malang tersebut dipindahkan ke kandang transit Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai Besar KSDA Jawa Timur. Di sana, ia mendapatkan pemeriksaan kesehatan, penanganan darurat, serta kesempatan untuk kembali merasakan perawatan yang layak.

Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa satwa liar bukanlah komoditas hiburan yang bisa dipelihara semena-mena. Sebagai bagian dari ekosistem, keberadaan mereka sangat penting bagi keseimbangan alam. Beruk, misalnya, berperan sebagai penyebar biji di hutan tropis. Namun di balik jeruji atau rantai, fungsi ekologis itu terhenti, berganti derita panjang.

BBKSDA Jawa Timur kembali menegaskan komitmennya, setiap laporan masyarakat akan ditindaklanjuti, setiap satwa liar yang terancam harus diselamatkan. Sebab, melindungi satwa liar bukan hanya soal menjaga keberagaman hayati, tetapi juga menjaga martabat manusia yang dititipi tanggung jawab besar oleh alam. (dna)

Sumber: Bidang KSDA Wilayah 2 Gresik – Balai Besar KSDA Jawa Timur

Tags:

You Might also Like