Lutung Jawa Kembali ke Rimba Nusa Barung
Share
Balai Besar KSDA Jawa Timur bersama Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa – The Aspinall Foundation Indonesia Program (JLC-TAFIP) melepasliarkan 7 ekor Lutung Jawa (Trachypithecus auratus), di kawasan Suaka Margasatwa Pulau Nusa Barung, Kabupaten Jember pada 25-26 September 2023. Kegiatan pelepasliaran kali ini dilaksanakan pada wilayah pantai utara di sisi bagian barat atau blok Ceret.
Ketujuh Lutung Jawa / Budeng terdiri atas 4 jantan dan 3 betina yang telah diberi nama, masing-masing Jalu, Wiwit, Nanang, Nining, Untung, Bonita, dan Tungtung. Mereka dilepaskan dalam 3 grup berbeda dan berpasangan, kecuali individu Tuntung yang dilepaskan secara terpisah. Sebelumnya, ketujuh lutung tersebut telah melalui proses rehabilitasi lebih kurang 1 tahun dengan observasi intensif 4 bulan di JLC-TAFIP, Coban Talun – Batu.
Menurut Iwan Kurniawan, Manajer JLC-TAFIP, ekosistem hutan hujan dataran rendah di kawasan Pulau Nusa Barung sangat mendukung kelangsungan hidup Lutung Jawa. Kondisi hutan yang masih rapat dengan pepohonan besar serta didukung jenis-jenis tumbuhan pakan alami lutung sangat beragam seperti Pulai, Dandangan, Cancang, Mangga hutan, Nyamplung, Katesan, Tengguli, Kendal, Budengan, Kedoya, Munung, Tinjang, Kedondong hutan, dan lain sebagainya.
“Keberadaan kompetitor Budeng di Pulau Nusa Barung tidak terlalu terlihat nyata dari jenis lain, bahkan Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) tidak terlihat berperan sebagai kompetitor, baik dari aspek makanan maupun penggunaan relung hidup”, tambah pria berkacamata ini.
Bahkan, menurut Iwan di beberapa tempat terlihat dalam satu pohon digunakan secara bersamaan oleh keduanya. Bagian kanopi ditempati lutung dan di bagian bawahnya digunakan oleh Monyet ekor panjang.
Untuk diketahui bahwa Budeng memiliki warna rambut hitam yang diselingi warna keperak-perakan. Pada bagian ventral berwarna kelabu pucat dan kepala mempunyai jambul. Anak lutung yang baru lahir berwarna kuning jingga dan tidak berjambul. Setelah meningkat dewasa warnanya berubah menjadi hitam kelabu.
Sebelum pelepasliaran, tim melakukan persiapan lokasinya diantaranya adalah pembuatan kandang pelepasan/habituasi, jalur observasi/monitoring, dan basecamp sebagai posko bersama untuk monitoring. Kegiatan monitoring pasca pelepasliaran Lutung Jawa dilakukan dengan metode observasi langsung di lapangan. (agus irwanto)
Foto : Jessica, JLC-TAFIP