Langkah Awal Pengabdian, Rimbawan Muda Menjawab Krisis Iklim
Share

Di bawah langit awal musim kemarau yang menyimpan isyarat kekeringan panjang, 21 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) BBKSDA Jatim melangkah menanam harapan. Bukan sekadar menanam pohon, mereka sedang menyemaikan tekad sebagai generasi baru penjaga rimba dalam sebuah kegiatan bertajuk “Aksi Hijau untuk Bumi”, yang digelar tepat pada peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia, 17 Juni 2025.
Dalam tanah yang mulai mengering, mereka menancapkan akar semangat. Di lingkungan kantor Balai Besar, Bidang Wilayah I, II, dan III, sebanyak 50 bibit ditanam, mulai dari alpukat, nangka, sirsak, puspo, ficus, murbai, gaharu, hingga mangga gadung. Setiap jenis pohon bukan dipilih sembarangan, melainkan memiliki nilai ekologis dan sosial yang penting. Puspo dan ficus yang menghijaukan ruang-ruang kosong di sudut rimba dan kota, gaharu yang bernilai tinggi, hingga murbai yang menjadi simbol ketahanan pangan.
“Langkah kecil ini bukan akhir, melainkan awal perjalanan panjang sebagai rimbawan sejati,” ujar Nur Patria Kurniawan, Kepala BBKSDA Jatim memberi semangat kepada para CPNS yang kelak akan menjadi garda terdepan dalam menjaga hutan, satwa, dan tanah air.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk nyata dukungan terhadap kebijakan pembangunan nasional yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan mitigasi dampak perubahan iklim. Di tengah tantangan global seperti degradasi lahan, deforestasi, dan kekeringan, penanaman pohon membawa pesan yang kuat, bahwa pemulihan ekosistem dimulai dari aksi nyata.
Aksi penanaman ini, juga sebagai jembatan dalam membangun semangat konservasi yang menular dan menyentuh lintas generasi.
Tak hanya menanam batang dan daun, mereka menanam harapan. Harapan akan bumi yang lebih hijau, udara yang lebih bersih, dan masa depan yang lebih lestari. Di tangan mereka, para rimbawan muda, kita titipkan kelangsungan kehidupan, bukan hanya bagi manusia, tetapi juga bagi satwa liar, bagi hutan yang bisu namun penuh makna, dan bagi bumi yang satu-satunya kita miliki. (dna)
Sumber: Balai Besar KSDA Jawa Timur