Konservasi Babi Kutil Di Pulau Bawean, Libatkan Warga Desa Balikterus
Share
Pulau Bawean kembali menjadi sorotan dalam upaya pelestarian satwa endemik, Babi Kutil (Sus blouchi). Tim dari Resort Konservasi Wilayah (RKW) 10 Pulau Bawean bekerja sama dengan Yayasan BINAYA menggelar kegiatan penyuluhan konservasi di Desa Balikterus, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, 21 Januari 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat setempat, khususnya kelompok pemburu dan petani yang sering menghadapi konflik dengan satwa tersebut. Materi penyuluhan mencakup pengenalan kawasan konservasi, peran ekologis Babi Kutil, serta strategi untuk mengurangi konflik manusia-satwa. Seperti, pembentukan hutan penyangga, pembuatan pagar hidup, dan penggunaan alat pengusir satwa.
Antusiasme masyarakat terlihat dari sesi diskusi yang interaktif. Mereka menunjukkan kesadaran akan pentingnya konservasi, namun tetap menyuarakan kebutuhan solusi yang konkret untuk melindungi lahan pertanian mereka.
Penyuluhan ini merupakan langkah awal yang mendapat respon positif dari masyarakat. Kedepan, program ini merekomendasikan penguatan sosialisasi berkala, pelatihan masyarakat, kerjasama dengan pemerintah desa, serta penegakan hukum untuk mendukung pelestarian babi kutil di Pulau Bawean.
Langkah kecil ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam menjaga keseimbangan ekosistem Pulau Bawean, sekaligus meningkatkan harmonisasi antara manusia dan satwa liar.
Fajar Dwi Nur Aji – Pengendali Ekosistem Hutan Muda Pada Balai Besar KSDA Jawa Timur