Jembatan Keseimbangan antara Konservasi dan Konektivitas di Pulau Bawean
Share

Pemasangan 26 tiang jaringan optik PT. Telkom Indonesia di Suaka Margasatwa Pulau Bawean menjadi perhatian Balai Besar KSDA Jawa Timur. Pemeriksaan bersama yang dilakukan pada 23 Mei 2025 menandai langkah awal untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi dan perlindungan ekosistem dapat berjalan beriringan di pulau berkeanekaragaman hayati tinggi ini.
Di tepian hutan Pulau Bawean, sinyal digital perlahan menjangkau pemukiman terpencil. Bagi masyarakat lokal, hadirnya jaringan telekomunikasi berarti akses terhadap informasi, pendidikan, dan layanan daring yang sebelumnya sulit diraih. Namun di balik upaya modernisasi ini, terdapat tanggung jawab besar untuk menjaga keseimbangan ekologis kawasan konservasi.
Tim dari Balai Besar KSDA Jawa Timur (BBKSDA Jatim) bersama perwakilan PT. Telkom Indonesia melaksanakan pemeriksaan lapangan terhadap tiang dan jalur kabel yang melintasi Blok Kumalasa dalam kawasan Suaka Margasatwa Pulau Bawean. Tim teknis mencatat, sebagian kabel melintas di antara vegetasi, dengan sejumlah ranting terpangkas untuk memberi jalur.
Pulau Bawean bukanlah sembarang daratan. Ia merupakan habitat alami bagi beberapa flora penyusunya dan fauna endemik termasuk Rusa Bawean (Axis kuhlii) beserta para sahabatnya. Konservasi kawasan ini tidak hanya penting bagi ekologi lokal, tetapi juga sebagai bagian dari upaya nasional menjaga keanekaragaman hayati.
Pemasangan infrastruktur ini bertujuan menghadirkan sinyal yang stabil bagi masyarakat Bawean, sekaligus mempercepat pemerataan digital. Penanaman tiang mengikuti standar teknis, dengan tetap memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan sekitar.
Sinergi antara pelestarian lingkungan dan kemajuan teknologi kini menjadi keniscayaan, terutama di wilayah konservasi yang juga menjadi ruang hidup masyarakat. Pemeriksaan bersama ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa setiap kebijakan pembangunan selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian ekologis.
Bawean memberi pelajaran, bahwa menjaga hutan dan mengalirkan sinyal bisa dilakukan bersama, selama ada komitmen, komunikasi, dan keharmonisan antara alam dan manusia. (dna)
Sumber: Bidang KSDA Wilayah 2 Gresik – Balai Besar KSDA Jawa Timur