Jejak Rimba dari Songgon
Share

Jingga mengintip dari lereng-lereng sunyi Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. Di tengah bisu hutan yang belum sepenuhnya terjaga oleh cahaya pagi, deru sepeda motor pelan-pelan memecah keheningan. Resor KSDA Wilayah 13 Banyuwangi, bersama petugas dari Situbondo dan Bondowoso, memulai langkah kecil penuh makna, patroli rutin di Cagar Alam (CA) Janggangan Rogojampi I, seluas 5,0 hektar.
Berpindah dari roda ke langkah kaki, para petugas menelusuri jalan setapak, menyusuri lanskap yang menjadi benteng terakhir bagi kehidupan liar. Ini bukan sekadar patroli, ini adalah ziarah diam ke dalam nadi ekosistem yang masih bernapas.
Dalam perjalanan, mereka bersua dengan penjaga-penjaga alam yang tak bersuara namun nyata, pohon pinus yang menjulang, mahoni tua dengan perisai kokohnya, rotan liar yang menjalar, dan manting yang berdiri tenang. Setiap batang, setiap helai daun, seolah menjadi buku yang membuka kisah ribuan tahun keberlanjutan hutan.
Langit pun tak sepenuhnya kosong. Suara burung kutilang bersahutan dengan trocokan yang melengking tajam, sementara di kejauhan terdengar lembutnya tekukur dan riuh rendah cinenen jawa. Ayam hutan berkelebat sejenak sebelum menghilang ke semak lebat, dan tupai lincah melompat dari cabang ke cabang, semua adalah penghuni setia yang menjadi indikator vital keberadaan hutan alami yang masih sehat.
Patroli ini berakhir tanpa catatan pelanggaran. Tak ditemukan aktivitas ilegal, tak tercium aroma gangguan. Namun di balik laporan “aman”, tersimpan makna besar, bahwa kesunyian yang hidup di Janggangan adalah tanda kehidupan yang terus berdenyut, yang layak untuk terus dijaga dan dirawat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BBKSDA Jatim dalam menjaga stabilitas ekologis kawasan konservasi, memastikan tidak hanya keutuhan kawasan, tetapi juga kehidupan yang tinggal di dalamnya. Melalui patroli yang konsisten dan penuh kesadaran ekologis, para penjaga rimba membuktikan bahwa konservasi adalah kerja senyap namun bermakna panjang, demi generasi yang belum terlahir. (dna)
Sumber: Bidang KSDA Wilayah 3 Jember – Balai Besar KSDA Jawa Timur